https://www.traditionrolex.com/27 Membangun Museum Pustaka Lontar Secara Gotong Royong, Desa Adat Dukuh Penaban Dianugrahi MURI - FAJAR BALI
 

Membangun Museum Pustaka Lontar Secara Gotong Royong, Desa Adat Dukuh Penaban Dianugrahi MURI

(Last Updated On: 30/08/2020)

AMLAPURA – fajarbali.com | Usaha masyarakat Desa Adat Dukuh Penaban, Kelurahan Karangasem, dalam usaha membangun museum pustaka Lontar tampaknya tidak sia-sia. Pasalnya, karena usaha masyarakat Desa Adat Dukuh Penaban ini, dianugrahi Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam usaha bergotong royong membangun Museum Pustaka Lontar. Penganugrahan MURI bagi desa Adat Dukuh Penaban ini dilakukan secara virtual pada Jumat (28/8/2020) lalu.
 

 

Bendesa Adat Dukuh Penaban, I Nengah Suarya,Minggu (30/8/2020), mengaku, penganugrahan MURI sendiri diberikan kepada Desa Adat Dukuh Penaban diberikan dalam rangka HUT MURI ke-30. Pihaknya sendiri tidak menyangka jika apa yang dirintisnya bersama masyarakat Desa Adat Penaban bakal membawa nama Desa Adat Dukuh Penaban khususnya dan Karangasem umumnya sampai ketingkat nasional. “Tidak menyangka saja, desa adat kami di anugrahi MURI, tentu saja ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan kami,” ujarnya.

 

Anugrah MURI ini sendiri, kata Suarya, diraih atas kerja keras seluruh masyarakat Desa Adat Dukuh Penaban. Mengingat, selama ini Desa Adat Dukuh Penaban, merupakan desa adat yang kecil dan nyaris tidak dikenal. Tetapi, melalui penganugrahan MURI ini, setidaknya Desa Adat Dukuh Penaban ini bisa di kenal oleh dunia dan mendapatkan pengakuan dunia. Disebutkanya, pembangunan museum Pustaka Lontar sendiri, memang dilakukan atas prinsip bergotong royong oleh seluruh masyarakat Desa Adat Dukuh Penaban. “Tujuan awal pendirian museum pustaka lontar itu murni untuk melestarikan warisan leluhur kami,” ujarnya lagi.

 

Suarya juga mengatakan, selain Desa Adat Dukuh Penaban mendapatkan anugrah MURI, anugrah MURI juga diberikan kepada Ida I Dewa Gde Catra yang juga sebagai kurator museum sebagai penyuluh dan penulis lontar terbanyak di dunia. Tentu saja, pihaknya juga turut berbangga karena Ida I Dewa Gde Catra juga sangat membantu berdirinya museum pustaka lontar di Desa Adat Dukuh Penaban sejak tahun 2017 lalu yang juga dianugrahi MURI. “Kami berharap dengan dianugrahkannya MURI ini, Museum Pusataka Lontar Dukuh Penaban semakin di kenal oleh masyarakat dunia sehingga kunjungan wisatawan pun meningkat,” pungkasnya. (bud). 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Karangasem Tak Pernah Update Data, Mulai Dipertanyakan LSM

Ming Agu 30 , 2020
Dibaca: 9 (Last Updated On: 30/08/2020)AMLAPURA – fajarbali.com | Sejak 16 Agustsus lalu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 di Kabupaten Karangasem tak lagi merilis perkembangan kasus tersebut. Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan kalangan masyarakat. Salah satunya disampaikan salah seorang penggiat social di Karangasem, I Gede Putu Suastika, Minggu […]

Berita Lainnya