SEMARAPURA-fajarbali.com | Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Nengah Sukasta mengungkapkan, saat ini ada 15 objek wisata yang populer di Nusa Penida. Hanya saja, 10 diantaranya harus melalui medan yang terjal. Melewati tebing-tebing curam.
Di antaranya Pasih Uwug (broken beach), Atuh, Melenteng, Devil Tear dan Pantai Klingking. Jalan menuju ke objek wisata ini memang belum seluruhnya dilengkapi dengan pagar pengamanan. Kondisi yang demikian pun diakui kerap menjadi penyebab kecelakaan.
Mantan Kadishub Klungkung ini menyampaikan, menyikapi permasalahan tersebut Pemkab tidak tinggal diam. Menurutnya pembangunan fasilitas pengaman akan diusulkan pada APBD tahun 2019 mendatang. Sedangkan di APBD 2018 perubahan mulai akan dilakukan perencanaan.
“Kalau sekarang kan tidak memungkinkan. Karena anggaran sudah jalan. Di perubahan akan dibuat perencanaannya,” jelasnya Minggu (10/3/2018) sekaligus mengatakan tahun ini pihaknya memasang target 478.169 orang kunjungan wisatawan.
Di samping itu, selama menunggu kucuran dana, medan berbahaya menuju objek wisata akan dipasangi rambu imbauan. Cara ini diharapkan mampu menggugah para wisatawan agar lebih berhati-hati saat melintas. Langkah-langah yang diambil Dinas Pariwisata ini tentu dilandasi oleh berbagai alasan. Apalagi sejak awal tahun, tercatat 3 wisatawan asing sudah terjatuh ke tebing di Nusa Penida. Korbanya Keren Tatarenko asal Rusia, kemudian wisatawan asal Tiongkok, Wu Shanshem dan Yang Lin. Kedua wisatawan ini sempat terjatuh di Devil Tears usai berswafoto.
Lebih lanjut Sukasta mengatakan, meski sudah diberi imbauan keselamatan, kecelakaan wisatawan masih kerap terjadi. Menurutnya hal ini disebabkan, banyak wisatawan yang mengabaikan imbauan tersebut. “Wisatawan masih ada yang mengabaikan keselamatan padahal sudah ada imbauan,” ujarnya. (dia)