https://www.traditionrolex.com/27 Masyarakat Diminta Kooperatif Dalam Pelaksanaan 3T - FAJAR BALI
 

Masyarakat Diminta Kooperatif Dalam Pelaksanaan 3T

(Last Updated On: 31/08/2021)

DENPASAR-fajarbali.com | Meskipun vaksinasi tahap pertama telah mencapai target, namun realisasi vaksinasi tahap kedua nyatanya belum menunjukkan hasil yang maksimal yakni berada di kisaran angka 53 persen, sehingga pelaksanaan vaksinasi diharapkan dapat terus digenjot. Selain itu, masih tingginya angka penularan Covid-19 dan tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Bali juga disebabkan oleh testing dan tracing yang belum optimal.


Sehubungan dengan hal tersebut, Ahli Virologi dan Molekuler Biologi Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyebutkan, aktivitas tracing dan testing menjadi upaya yang sangat penting dilakukan untuk melacak penyebaran virus. “Untuk pelacakan ini, harus diperbaiki, lakukan pelacakan sesuai dengan riwayat kontak, bukan berdasarkan KTP,” ujarnya, Rabu (25/8).

Menurut Prof. Mahardika, aktivitas tracing dan testing sudah dilakukan, namun metode dan pelaksanaannya masih sangat menyimpang. Karena pelacakan yang dilakukan tidak berdasarkan riwayat kontak pasien dengan orang lain, namun pelacakan dilakukan berdasarkan alamat yang tertera di KTP, sehingga tracing ini dinilainya sama sekali tidak efektif. Untuk itu, pihaknya meminta agar pemerintah untuk melakukan tracing dan testing dengan benar.

Baca juga :
Empat Oknum Pengacara Diadukan, Ini Kata Pimpinan Dewan Kehormatan DPC Peradi Denpasar
Sejumlah Rencana TPS3R di Gianyar Gugur, Terkendala Lahan Pengelolaan uang Belum Memadai

“Agar penyebaran virus dapat ditekan, tracing dan testing harus dilakukan secara tepat. Selain itu, vaksinasi tahap kedua juga harus digencarkan, sehingga apa yang menjadi tujuan kita bersama yakni menekan kasus Covid-19 di Bali dapat terwujud. Masyarakat juga di minta untuk kooperatif dalam memberikan informasi yang sebenar-benarnya,” tegasnya.

Terkait aktivitas tracing dan testing yang belum optimal, Kepala UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ni Made Parwati SKM, M.Kes menyebutkan jika sampai saat ini, Pemprov Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah menggencarkan upaya Testing, Tracing, dan Treatment (3T) yang melibatkan pihak TNI-POLRI dan mahasiswa kesehatan.

“Sampai saat ini, pemerintah sudah menggencarkan 3T, khususnya di daerah-daerah zone merah, sehingga pasien yang positif bisa segera diberi perawatan dan angka kematian bisa diminimalkan. Untuk mengencarkan 3T, pemerintah sudah melibatkan seluruh komponen yang ada, baik itu aparat kepolisian, TNI, babinsa dan lain sebagainya,” sebutnya.

Namun demikian, Parwati mengakui meskipun sudah melibatkan banyak pihak, namun aktivitas 3T ini belum bisa optimal. Karena menurutnya masih banyak masyarakat yang tidak mau mengikuti tracing dan testing secara sukarela. Sehingga inilah yang menyebabkan 3T tidak bisa optimal.

“Dari fakta di lapangan yang saya dapat, warga tidak mau mengikuti tracing dan testing karena takut di bawa ke tempat isolasi terpusat sehingga mereka tidak bisa bekerja. Kita berharap masyarakat bisa saling bersinergi dengan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” ungkapnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Rotary Club Of Bali Taman Serahkan Bantuan Sembako di SD 17 Pemecutan

Sel Agu 31 , 2021
Dibaca: 2 (Last Updated On: 31/08/2021)DENPASAR-fajarbali.com | Sebagai organisasi pelayanan terbesar di dunia, Rotary hadir untuk membantu seluruh lapisan masyarakat yang perlu dibantu dan menjangkau yang tak terjangkau. Rotary Club of Bali Taman District 3420 adalah salah satu tim Rotary terbesar di Bali yang siap bergerak dalam membantu sesama, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang […]

Berita Lainnya