Masyarakat Bengkung, Satgas Gotong Royong Covid 19 Kesal

(Last Updated On: 28/06/2020)

GIANYAR – fajarbali.com | Di tengah kasus covid-19 yang terus merebak, sejumlah satgas gotong royong desa adat sebagiannya tidak berjalan maksimal. Bahkan satgas ini keberadaannya hanya sebuah formalitas, tanpa pengawasan protokol pencegahan covid-19 yang ketat. Ada pula yang hanya berjaga saat malam hari, padahal mobilitas masyarakat lebih banyak terjadi saat siang hari.

 

Dari pantauan, Minggu (28/6/2020), tak maksimalnya Satgas Gotong-royong covid-19, terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Gianyar. Bahkan ada yang posko satgasnya yang mentereng, namun tidak terlihat aktifitas apapun di posko tersebut. ada pula di sebuah wilayah di Kecamatan Tampaksiring, dimana satgas desa adat hanya berjaga saat sore hari. Menurut keterangan sejumlah anggota satgasnya, hal itu terjadi karena mereka ‘ngambul’, akibat masyarakat yang membandel. “Di tempat saya, Satgasnya ngambul, masyarakatnya bengkung (bandel), karena sering dikasi tahu kalau keluar pakai masker, dan jangan kumpul-kumpul. Namun imbauan itu diabaikan, kan percuma juga kita berjaga siang dan malam,” ujar pria yang enggan disebutkan identitasnya.

 

Dari data Satgas Covid-19 Gianyar, Minggu (28/6/2020), jumlah komulatif kasus positif sebanyak 106 orang. Dari total tersebut, 56 orang dinyatakan sembuh dan saat ini ada 49 orang masih dalam perawatan, dan satu orang dinyatakan meninggal. Tambahan jumlah kasus pada, Sabtu lalu, sebanyak tiga kasus asal Desa Singakerta, Ubud yang sebelumnya dinyatakan sebagai OTG, dua lainnya dari Desa Temesi dan Kelurahan Bitera, Gianyar.

 

Ketua Harian Satgas Covid-19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan, selama ini Satgas Gotong Royong Desa Adat merupakan perpanjangan tangan dari Satgas Kabupaten. Pihaknya menilai, di awal-awal pandemi kinerja mereka sangat optimal, dan hal tersebut sangat dirasakan manfaatnya, dimana pada saat itu jumlah kasus covid-19 bisa di tekan sangat signifikan. Saat ini, dimana jumlah kasus positif terus merebak, peran maksimal satgas covid 19 di desa sangat dibutuhkan. “Mari kita semua bekerjasama. Satgas Kabupaten, Satgas Gotong-royong desa adat, dan kerjasama masyarakat sangat dibutuhkan. Mari kita maksimalkan lagi peran kita agar pademi ini bisa cepat kita akhiri,” ujar Wisnu Wijaya.(gds).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Warga Banjar Wangbung, Ketewel Berbondong Donor Darah

Ming Jun 28 , 2020
Dibaca: 8 (Last Updated On: 28/06/2020)GIANYAR – fajarbali.com | Membantu PMI Gianyar dalam penyediaan stok kantong darah, Warga Banjar Wangbung, Desa Guwang, Sukawati berbondong melakukan donor darah di balai banjar setempat, Minggu (28/6/2020). Kegiatan ini atas insiatif Komunitas Donor Darah Guwang yang difasilitasi anggota DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta.  […]

Berita Lainnya