SEMARAPURA-fajarbali.com | Kobaran api yang bersumber dari rumah Ketut Diasih (85) dan Ni Wayan Bukti (80) mengejutkan warga di Banjar Gembalan, Desa Selat, Klungkung, Senin (26/3/2018).
Warga sekitar pun segera mengevakuasi pasutri yang telah renta ini. Kebakaran diduga terjadi karena Ketut Diasih yang dalam kondisi buta, lupa membuat air hangat dengan kayu bakar.
Peristiwa ini kali pertama diketahui oleh Komang Sudiantara. Pagi itu Komang Sudiantara yang juga cucu korban melintas di depan rumah nenek dan kakeknya. Saat itu ia melihat api sudah membumbung tinggi. Tanpa basa-basi, iapun segera meminta pertolongan pada warga sekitar. Dalam sekejap, warga sudah berdatangan dan langsung masuk ke dalam pekarangan rumah untuk mengevakuasi Ketut Diasih dan Ni Wayan Bukti. Apalagi saat ini Ketut Diasih sudah tidak bisa melihat lagi, sedangkan istrinya mengalami gangguan pendengaran.
Beruntung saat api membesar dari bangunan dapur seluas 3 x 4 meter, Diasih dan Bukti sedang duduk di teras rumahnya. Mereka pun dapat dievakuasi dengan selamat. Sedangkan kobaran api berhasil dipadamkan setelah petugas Pemadam Kebakaran berjibaku selama 15 menit. Akibat peristiwa ini, kerugian diperkirakan mencapai Rp 15 juta.
Sementara anak Diasih, Nengah Tantra juga turut datang ke lokasi. Ia mengatakan, selama ini orang tuanya memang hanya tinggal berdua di rumah tersebut. Sebelumnya sudah ditawarkan untuk tinggal bersama anak-anaknya, tapi orang tuanya kompak menolak. “Orang tua saya memang ingin tinggal berdua. Tapi saya rutin kasi beras untuk dimasak,” ungkapnya.
Mengenai penyebab kebakaran tersebut, Tantra menduga disebabkan oleh kelalaian saat membuat air hangat. Lantaran sebelum api berkobar, orang tuanya sempat membuat air hangat dengan kayu bakar. Namun, beberapa saat kemudian ditinggalkan ke kamar. “Kemungkinan bapak saya lupa memasak air hangat. Sehingga saat ditinggal itulah api semakin besar dan langsung membakar dapur,” ujarnya. (dia)
Save as PDF