Makan Kerupuk Ikan Buntal, Satu Orang Tewas

Loading

SINGARAJA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Warga Banjar Dinas Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Selasa (17/11) sekitar pukul 08.30 wita dihebohkan dengan peristiwa keracunan usai  makan kerupuk ikan Buntal yang mengakibatkan satu korban jiwa. 

Putu Ayu Mita Sari (11) nyawanya tidak bisa diselamatkan setelah makan kerupuk ikan Buntal mengalami pusing-pusing dan muntah serta lemas.  

Menurut Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana saat dikonfirmasi menyebutkan kejadian keracunan tersebut sejatinya menimpa dua orang korban namun Ketut Alistya Tini Putri (5) berhasil diselamatkan setelah mendapatkan pertolongan medis di RSUD Singaraja. 

Ketut Alistya Tini Putri  yang merupakan sepupu korban meninggal itu juga mengalami gejala yang sama, hanya saja ia mendapat pertolongan dengan cepat, dan kini  sedang menjalani perawatan di RSUD Singaraja. 
Dijelaskan Kompol Widana, almarhum Ayu Mita mulanya mendatangi rumah sepupunya Alisya sekira pukul 07.00 wita. Setibanya di rumah, kedua bocah ini kemudian menyantap bersama-sama kerupuk kulit ikan buntal yang dibuat oleh orangtua Alisya. Usai menyantap kerupuk, sekira pukul 08.00 wita, almarhum Ayu Mita kemudian kembali ke rumahnya. 

Namun setibanya di rumah, bocah malang tersebut tiba-tiba mengalami mual, muntah-muntah dan lemas. Hal serupa juga rupanya dialami oleh sang sepupu Alisya. Melihat kejadian tersebut, kedua korban lantas bergegas dilarikan oleh keluarganya ke Puskemas Gerokgak 2, dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Buleleng. Malangnya, baru beberapa jam dirawat, Ayu Mita dinyatakan meninggal dunia. 
Sementara Alisya dalam kondisi sadar, dan saat ini masih dirawat di RSUD Buleleng.

"Awalnya, keduanya menyantap kerupuk dan kemudian korban satu muntah dan lemas kemudian dilarikan ke puskesmas. Sesampai di Puskesmas keduanya di rujuk ke RSUD dan korban pertama dinyatakan meninggal dunia,"ucap Widana. 

BACA JUGA:  Lihadnyana, TP PKK dan Dekransda Berikan Dampak Positif Untuk Buleleng

Pria dengan melati satu di pundaknya ini menyebut,  ikan buntal sejatinya sudah sering dikonsumsi dan diolah menjadi beberapa makanan oleh keluarga korban. 
Bahkan, sehari sebelum peristiwa keracunan ini terjadi, kerupuk kulit ikan buntal tersebut juga sempat dikonsumsi oleh keluarga korban Alisya.

"Keluarga korban ini kan nelayan. Jadi katanya mereka sudah biasa mengkonsumsi ikan buntal ini. Baik diolah jadi sop, atau kerupuk. Selama mengkonsumsi ikan buntal, terlebih kerupuknya mereka baik-baik saja. Artinya kasus keracunan akibat makan kerupuk kulit ikan buntal ini tumben terjadi,"jelasnya. (gus)

Scroll to Top