Mahasiswa-Mahasiswi baru Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, mengikuti prosesi Mahasisya Upanayana atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru, Senin (2/9/2024).
DENPASAR-fajarbali.com | Ratusan mahasiswa baru program sarjana Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, mengikuti prosesi Mahasisya Upanayana atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), bertempat di Kampus Unhi, Senin (2/9/2024).
Ketua Panitia Mahasisya Upanayana Unhi 2024/2025 Prof. Dr. I Ketut Suda, M.Si., mengungkapkan bahwa, kegiatan ini sangat penting bagi mahasiswa baru sebagai representasi kelahiran yang kedua. Transisi dari masa sekolah menengah atas ke jenjang perguruan tinggi.
Mahasisya Upanayana diharapkan membentuk karakter mahasiswa yang mandiri, tabah, dan disiplin dalam mengarungi dunia pendidikan tinggi, guna mencapai pretasi serta lulus tepat waktu nantinya.
Sebelumnya, kata Suda, mahasiswa baru yang beragama Hindu telah megikuti prosesi “mawinten” sebagai simbol penyucian diri secara niskala. “Transisi dari dunia SMA/sederajat ke bangku kuliah memang memerlukan kematangan diri secara sekala dan niskala. Itu kita yakini,” kata Suda sembari menyebut mahasiswa Unhi tidak hanya penganut Hindu melainkan datang dari berbagai agama dan daerah di tanah air.
Mahasisya Upanayana berlangsung selama lima hari. Diakhiri dengan tirtayatra ke Pura Batukaru, Tabanan. Materi yang diberikan selama proses ini berlangsung meliputi, pengenalan dunia pendidikan tinggi, sistem akademik di internal Unhi, dosen, tenaga kependidikan, serta bergabai materi dari pihak internal yang berhubungan dengan penguatan karakter dan nasionalisme.
Rektor Unhi Denpasar Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS., mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru Unhi. Menurut rektor, keputusan mahasiswa memilih Unhi sebagai tempat mengenyam pendidikan tinggi sangat tepat, karena Unhi memiliki berbagai keunggulan sebagai ciri khas.
Unhi, lanjut rektor, menyediakan berbagai program studi lengkap yang sesuai dengan kebutuhan pasar, baik dari jenjang sarjana, magister hingga doktoral. Semua program studi, tentunya dipoles dengan nilai-nilai agama dan budaya yang adi luhung. Ciri khas ini lah yang tidak dimiliki semua perguruan tinggi.
Terkait Mahasisya Upanayana tahun ini, Prof. Damriyasa menyebut relatif sama dengan tahun sebelumnya, kecuali saat masa Pandemi Covid-19 yang digelar secara online/hybrid. Materinya pun dikemas yang menonjolkan pendidikan karakter, seperti sikap disiplin, anti-korupsi dan tatakrama.
Sebab, mahasiswa Unhi membawa nama besar Hindu sehingga harus linier dengan perilaku sehari-hari. Dalam kegiatan ini juga ditonjolkan tentang pengenalan Unhi sebagai kampus digital sebagai tanda adaptasi terhadap perkembangan zaman.
“Poin terpenting dari Mahasisya Upanayana ini adalah bagaimana menyatukan karakter mahasiswa baru. Mereka datang dari berbagai latar-belakang berbeda. Jadi kita satukan sebagai keluarga besar Unhi,” kata Prof. Damriyasa.
Untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat, pihaknya masih menerima calon mahasiswa hingga Oktober 2024 mendatang. Unhi menyediakan banyak beasiswa. Ia mempersilakan calon mahasiswa untuk mengakses informasi lewat internet maupun datang langsung ke kampus.
