Lulusan UPMI Bali Calon Pendidik Generasi Cerdas Penumpas Kebodohan

“Kebodohan adalah awal bencana. Ketika seseorang berhenti belajar, menjauhkan diri dari dunia pendidikan, disitulah awal dari malapetaka, awal dari kebodohan dan awal dari kemiskinan yang selalu membuat hidup menjadi susah”. (Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum).

(Last Updated On: )
Rektor UPMI Bali Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., melepas ratusan lulusan dalam Wisuda ke-47 dirangkai Dies Natalis ke-41 UPMI, Rabu (4/9/2024) di Denpasar.

DENPASAR-fajarbali.com | Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali menggelar Wisuda ke-47 sekaligus perayaan Dies Natalis ke-41, bertempat di Hotel Aston, Denpasar, Rabu (4/9/2024).

Rektor UPMI Bali Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., berpesan kepada ratusan lulusan dari program sarjana dan magister itu, untuk menjadi agen perubahan penumpas kebodohan.

Sebab, menurut rektor, kebodohan adalah awal bencana. Ketika seseorang berhenti belajar, menjauhkan diri dari dunia pendidikan, disitulah awal dari malapetaka, awal dari kebodohan dan awal dari kemiskinan yang selalu membuat hidup menjadi susah.

Oleh karena itu, meski lulusannya resmi menyandang gelar sarjana dan magister, ia meminta tetap jangan menjauhi dunia pendidikan. Pendidikan lah yang membawa seseorang menjadi insan yang cerdas, pintar dan insan yang kaya. Tidak ada orang bodoh menjadi hebat.

“Hari ini (kemarin-red) secara resmi para wisudawan dilantik sebagai seorang sarjana. Yakni Sarjana Pendidikan yang disingkat S.Pd, Sarjana Komputer yang disingkat S.Kom, dan Magister Pendidikan yang disingkat dengan M.Pd,” katanya.

Prof. Suarta merinci para lulusan terbaik di sela pidatonya di atas podium. Dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Program Magister (S2) Pendidikan Bahasa Indonesia, Rai Putri Kartika Sari menjadi yang terbaik dengan IPK 3,93.

Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah diraih Ni Made Mira Cahyani (IPK  3,96),            Prodi Pendidikan Seni Rupa, I Made Arsana (IPK 3,92), Prodi Pendidikan Sendratasik, atas nama Anak Agung Ayu Istri Raymayuni (IPK 3,94).

Dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS); Prodi Bimbingan dan Konseling Ni Made Dwi Narita Kusumawardani keluar sebagai lulusan terbaik (IPK 3,91), Prodi Pendidikan Sejarah, Ngurah Yoga Narendra Putra ( IPK 3,97), Prodi Pendidikan Ekonomi, Ni Made Wulan Purnama Juliani (IPK 3,92).

Fakultas Sains dan Teknologi (FST); lulusan terbaik Prodi Penjaskesrek disabet Ni Ketut Ratih Wulandari (IPK 3,92), Prodi Pendidikan Matematika disabet I Dewa Ayu Made Maythree Dewi Pradnyawati (IPK 3,99), Prodi Pendidikan Biologi Ni Made Wistari (IPK 4,00), Prodi Teknik Informatika, I Ketut Darma Nugraha (IPK 3,81), Prodi Sistem Informasi Adelia A’fa Nafasha (IPK 3,85).

Berdasarkan lulusan terbaik dari masing-masing prodi, lulusan terbaik umum adalah dari Program Sarjana disabet oleh Ni Made Wistari. Sedangkan Magister disabet Rai Putri Kartika Sari.

Rektor melanjutkan harapannya agar seluruh alumni menjaga pola pikir, ucapan dan perilaku. Sebab ketiga komponen itu akan menjadi acuan dalam berperilaku yang akan dinilai oleh masyarakat dimanapun mereka berada.

“Oleh karena itu cerdaslah dalam masyarakat. Tunjukan cerdas spiritual, cerdas akademik, cerdas emosional dan cerdas sosial. Niscaya akan diterima oleh masyarakat dimana pun berada, jangan melawan orangtua, harus kerja keras,” pesannya.

Sementara itu, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali yang menaungi UMPI, Drs. IGB Arthanegara, SH., MH., M.Pd.,  mengatakan, pada lulusan UPMI yang menyandang sarjana pendidikan ini merupakan kader kader pendidik calon generasi emas tahun 2045.

Pihaknya berharap, sarjana pendidikan yang berprofesi guru ini merupakan kebanggaan. Karena profesi guru ini sangat terhormat. Sejarah Negeri Jepang setidaknya mampu dijadikan contoh bagaimana peran guru mempercepat akselerasi kemajuan negara.

Para orangtua, pendamping dan seluruh undangan juga mendapatkan informasi terkait prestasi sivitas akademika, dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi UPMI Bali selama satu tahun terakhir sebagai bentuk transparansi institusi ke masyarakat.

 

Next Post

Sebanyak 777 Mahasiswa Baru FEB Unwar Digembleng Kepekaan Sosial dan Cinta Lingkungan

Kam Sep 5 , 2024
Selain membersihkan aeral lapangan, Kerbaksos FEB Unwar juga dirangkai dengan edukasi ke pedagang asongan dan penyerahan subsidi modal.
cin2

Berita Lainnya