Literasi Keuangan dan Teknologi Digital: Kunci Sukses Pedagang Pasar Tradisional

DENPASAR-fajarbali.com | Pasar tradisional telah lama menjadi denyut nadi perekonomian lokal, termasuk Pasar Seni Sukawati di Gianyar, Bali.

Namun, di tengah perkembangan zaman, para pedagang dihadapkan pada tantangan besar, yaitu bagaimana meningkatkan daya saing usaha mereka di era digital.

Salah satu solusi yang kini semakin relevan adalah literasi keuangan yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi keuangan digital atau financial technology (fintech).

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh akademisi Universitas Ngurah Rai antara lain Made Ayu Desy Geriadi, Bagus Arya Wijaya, Made Mulia Handayani, Wayan Meryawan dan A.A. Istri Agung Ovy Dwijayanthi menunjukkan bahwa pedagang dengan tingkat literasi keuangan yang baik cenderung lebih sukses dalam memanfaatkan layanan keuangan formal, seperti pinjaman mikro dan tabungan usaha.

Selain itu, mereka juga lebih terbuka untuk mengadopsi teknologi keuangan, seperti dompet digital dan aplikasi pembayaran, yang mempermudah transaksi dengan pelanggan, termasuk wisatawan.

Dalam penelitian ini, terungkap bahwa financial technology mampu menjadi jembatan bagi pedagang pasar tradisional untuk mengakses layanan keuangan modern.

Teknologi ini tidak hanya memberikan kemudahan transaksi, tetapi juga membantu pedagang dalam mengelola keuangan usaha mereka dengan lebih efisien.

Misalnya, aplikasi fintech memungkinkan pedagang mencatat pemasukan dan pengeluaran secara otomatis, sehingga mereka dapat memisahkan keuangan pribadi dari usaha.

Namun, tidak semua pedagang memahami manfaat teknologi ini. Hambatan utama adalah kurangnya literasi digital dan rasa khawatir terhadap keamanan data.

Oleh karena itu, edukasi menjadi langkah penting. Program pelatihan yang mengajarkan dasar-dasar literasi keuangan serta simulasi penggunaan aplikasi fintech kini mulai digalakkan.

Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan pedagang, tetapi juga memberi mereka kepercayaan diri untuk memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usaha.

Dengan mendukung literasi keuangan dan adopsi teknologi digital, pemerintah daerah, penyedia fintech, dan institusi pendidikan dapat bersinergi untuk menciptakan pasar tradisional yang lebih inklusif dan berdaya saing.

Pada akhirnya, langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha mikro.

Pasar tradisional tidak lagi sekadar menjadi tempat transaksi, tetapi juga simbol transformasi ekonomi berbasis komunitas yang siap menyongsong era digital.

Literasi keuangan dan fintech adalah kunci yang membuka jalan ke masa depan cerah bagi para pedagang di pasar tradisional.

Scroll to Top