Laparoskopi dengan Kamera dan Monitor Dukung Pelayanan MOW di RS Prima Medika 

IMG-20250703-WA0011
Rumah Sakit (RS) Prima Medika Denpasar resmi menerima bantuan satu unit Laparoskopi lengkap dengan kamera dan monitor dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar. 

DENPASAR-fajarbali.com | Rumah Sakit (RS) Prima Medika Denpasar resmi menerima bantuan satu unit Laparoskopi lengkap dengan kamera dan monitor dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar. 

Penyerahan ini merupakan bagian dari pengadaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sub Bidang Keluarga Berencana Tahun Anggaran 2025.

Perangkat laparoskopi ini disalurkan untuk mendukung pelaksanaan Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi, sebagai salah satu bentuk kontrasepsi mantap yang dilakukan melalui prosedur pemotongan atau pengikatan tuba falopi.

Dalam acara serah terima, hadir perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., M.A.R.S. yang turut memverifikasi kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan di RS Prima Medika dalam mendukung pelayanan KB operatif.

Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati menyampaikan bahwa bantuan ini diberikan kepada fasilitas kesehatan yang telah memenuhi kriteria pengusulan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik. 

Dalam prosesnya, usulan dari RS Prima Medika telah melalui tahap verifikasi oleh Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kemendukbangga/BKKBN, serta memperoleh rekomendasi dari Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI).

Syarat Ketat, Komitmen Tinggi

Pemberian perangkat laparoskopi ini hanya ditujukan bagi rumah sakit yang telah terdaftar dalam sistem pencatatan dan pelaporan BKKBN (SIGA) dan aktif memberikan layanan KB MOW. 

Selain itu, rumah sakit wajib memiliki tim provider terlatih LOTAL (Laparoskopi Okulusi Tuba Anestesi Lokal) yang terdiri dari satu dokter spesialis obgyn, dua perawat, dan satu dokter anestesi dengan sertifikat pelatihan resmi.

Lebih lanjut, setiap rumah sakit penerima bantuan juga diwajibkan: Menyediakan akses gas CO₂ dan anggaran pemeliharaan alat, Menyertakan pernyataan kesediaan tim medis dan pemerintah daerah untuk menjalankan layanan sesuai skema pembiayaan pemerintah.

BACA JUGA:  RSUP Sanglah Buka Layanan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun

Selanjutnya menjamin ketersediaan tim provider atau mendukung pelatihan lanjutan, dan melaporkan hasil layanan MOW secara rutin ke BKKBN. 

Komitmen Layanan KB Berkelanjutan

Pengadaan alat ini diharapkan mampu meningkatkan cakupan layanan KB operatif, khususnya MOW, di wilayah Kota Denpasar dan sekitarnya. 

Dengan keberadaan sarana penunjang yang memadai, RS Prima Medika kini dapat memberikan layanan yang lebih berkualitas dan terjangkau bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang membutuhkan metode kontrasepsi jangka panjang.

Direktur RS Prima Medika Denpasar, dr. Putu Dian Ekawati, MPH., menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendukbangga/BKKBN dan Dinas P3AP2KB Kota Denpasar atas kepercayaannya menghibahkan Laparoskopi dengan Kamera dan Monitor. 

Dengan demikian, RS Prima Medika dapat melanjutkan komitmen untuk mendukung Program Bangga Kencana dengan menyediakan pelayanan MOW bagi masyarakat,” ujarnya.

BKKBN Provinsi Bali menyambut baik langkah ini sebagai wujud nyata dari sinergi pemerintah pusat, daerah, dan fasilitas kesehatan dalam memperkuat pelayanan KB yang aman, berkualitas, dan berbasis kebutuhan masyarakat.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara fasilitas kesehatan dan BKKBN.

“Kami dari Perwakilan BKKBN Provinsi Bali menitip pesan kepada RS Prima Medika agar senantiasa bekerjasama dan membantu kami dalam pelaksanaan program Kemendukbangga/BKKBN, baik dari sisi pelayanan KB maupun program-program lainnya,” ujarnya.

Scroll to Top