Sejumlah warga Desa Saba merasa tidak nyaman mendatangi kantor desa. Pasalnya kantor desa tersebut bocor di beberapa titik, sehingga membasahi lantai kantor. Warga yang mengurus administrasi menyayangkan kondisi tersebut, karena mestinya kantor desa representatif dan memiliki wibawa sebagai kantor.
Dijelaskan Perbekel Desa Saba, Ketut Redhana, Selasa (18/1/2022) mengatakan kantor tersebut memang telah bocor dimana-mana. Saat ini pihaknya belum bisa melakukan renovasi karena keterbatasan anggaran. “Ya, memang bocor membuat genangan di kantor, ini gesung sudah lama, Staf kami kerahkan untuk mengurangi air yang menggenang. Sebab saat ini tidak memiliki anggaran untuk renovasi,” ujarnya.
Dijelaskan lagi, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya agar kantor bisa dipindahkan dan dibangun baru. Karena tanah kantor saat ini merupakan milik Puri Kawan Bonbiu. Selain itu, kantor hingga kini belum pernah direnovasi. “Kayu-kayu pada atap sudah lama lapuk, setahu saya belum pernah ada renovasi,” ujarnya.
Redhana juga mengatakan pihaknya sudah mengajukan surat ke Bupati Gianyar untuk pendirian kantor baru. Karena tidak memiliki lahan, rencananya aset milik Pemkab, yakni tanah SD 4 Saba akan dijadikan satu dengan SD 6 Saba yang masih berdekatan.”Pak bupati telah memberikan acc. Namun warga menolaknya, diminta agar mencari tanah ditempat lain, sebab warga tidak ingin anak-anaknya di pindahkan ke SD lain,” ujarnya.
Guna bisa menjalankan administrasi kepada warga, pihaknya hanya melakukan tindakan seadanya. Seperti mengamankan arsip laporan penting ketika musim penghujan. “Ya, kita usahakan mengamankan arsip penting dulu. Kami harap masyarakat memaklumi dulu jika pelayanan terganggu,” tandasnya.sar