MANGUPURA – fajarbali.com | Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat sektor pariwisata berada pada titik terendah. Seluruh pelaku pariwisata di Bali pun berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir.
Selain menimbulkan keresahan terkait paparan yang mengakibatkan kesehatan terganggu, dampak pandemi Covid-19 juga membuat pasar pariwisata akan menuntut adanya standar baru dalam pelayanan produk khususnya di bisnis perhotelan.
Ketua Bidang Pawongan Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Bali, I Ketut Tusan Ariyasa, mengatakan pelaku usaha di dunia perhotelan mesti mempersiapkan diri dengan penambahan skill untuk menghadapi recovery pascacovid-19.
“Dalam masa pandemi Covid-19, sektor pariwisata tidak boleh hanya berdiam diri. Namun pelaku pariwisata harus mempersiapkan hal strategis untuk menghadapi masa pemulihan (recovery) hingga normalisasi pascawabah corona ini,” ungkapnya, Selasa (26/5/2020).
Tusan Ariyasa menjelaskan, para pimpinan divisi housekeeping sudah mengambil tindakan strategis untuk menyiapkan hal tersebut. Ini bukan hanya sekadar untuk mengisi masa work from home (WFH).
“Namun benar-benar berupaya untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan serta strategi bagi profesi housekeeper dalam bentuk kontribusi di tempat kerjanya,” jelasnya.
Ia menambahkan, langkah nyata IHKA Bali telah melakukan seminar online (webinar). Webinar ini diselenggarakan untuk menyusun rancangan strategis, berikut menemukan format baru dalam pengelolaan divisi housekeeping. (dar).