https://www.traditionrolex.com/27 Kreativitas Bidan Jaba P. Rahguslyani Budarsana, Ciptakan ‘SUKA CHATING’, Sukseskan PIS-PK - FAJAR BALI
 

Kreativitas Bidan Jaba P. Rahguslyani Budarsana, Ciptakan ‘SUKA CHATING’, Sukseskan PIS-PK

(Last Updated On: 27/03/2018)

DENPASAR-fajarbali.com | Seorang bidang yang bertugas di Puskesmas Pembantu III Denpasar Selatan, Jaba P. Rahguslyani Budarsana, Amd.Keb., menciptakan metode ‘SUKA CHATING’ untuk mensukseskan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Ia menjelaskan, kepanjangan SUKA CHATING adalah SuamidUKungAkseptor MKJP, Cegah Anemia dan Stunting.

Jaba memaparkan, idenya menciptakan ‘SUKA CHATING’ didasari Peraturan MenteriKesehatan No 39 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan (PIS-PK), yang terdiriatas empat area prioritas, meliputi ; penurun anangka kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita pendek (stunting), penanggulangan penyakit  menular, serta penanggulangan penyakit tidak menular. 
Selanjutnya, dalam rangka penyelenggaraan PIS-PK, ditetapkan 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga yaitu; keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB), ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi medapat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, penderita tubercolosi paru mendapatkan pengobatan sesuais tandar, penderita hipertensi mendapatkan pengobatan secara teratur, penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, anggota keluarga tidak merokok, keluarga sudah menjadi anggota JaminanKesehatanNasional (JKN), keluarga mempunyai akses sarana air bersih, keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
Lebih lanjut, masih mnurut Jaba, berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun 2016, cakupan KB aktif tertinggi ada pada penggunaan alkon MKJP yaitu IUD (34,9 %) dan Non MKJP yaitu suntik (39,2 %), hasil berimbang ini menandakan masih kurangnya upaya edukasi ke masyarakat agar menggunakanalkon MKJP. CakupanMKJP  lainnyaseperti MOW (4,2 %),  implant (2,9 %), MOP (0,5 %). Cakupan peserta KB aktif sebesar 80,9 % dan peserta KB baru sebesar 10,1 %.
Sedangkan balita yang mengalami hambatan pertumbuhan (stunting) merupakan masalah gizi yang utama di Bali ditemukan  sebanyak 169 balita (5,5%)  dengan ukuran fisik sangat pendek dan 426 balita (15, 2 %) dengan ukuran fisik pendek. “Prevalensi stunting di Bali tahun 2015 sebesar 20,7 %, tahun 2016 sebesar 19,1 %, danditahun 2017 menurunmenjadi 19,1 %,” ujar Jaba.
Sementara itu, berdasarkan laporan kinerja penurunan stunting di Kota Denpasar,  kejadian stunting dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami penurunan, dengan rincian; tahun 2015 sebesar 18,4 %, 2016 sebesar 16,1 %, dan tahun 2017 sebesar 9,5. Terekait peserta KB aktif di Kota Denpasar  tahun 2016 yaitu 57433 (73,9 %) dari jumlah PUS 77676 jiwa. Jumlah peserta KB yang menggunakan MKJP adalah 28437 (36,6%) dan non MKJP adalah 28996 (37,3%).
 Peserta KB aktif di Kota Denpasar  tahun 2017 yaitu 59215 (75,8 %) dari jumlah PUS 78114 jiwa,  jumlah peserta KB yang menggunakan MKJP adalah 29187 (37,3%) dan non MKJP adalah 30028 (38,4%),ini menunjukkan bahwa peserta KB non MKJP lebih banyak dari pada peserta KB MKJP dan tidak sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah yang bertujuan untukmengarahkan kepada penggunaan MKJP untuk  menunda dan menjarangkan kehamilan. 

Sedangkan Prevalensi ibu hamil anemia di Kota Denpasar tahun 2016 yaitu 403 (2,63 %) orang dari 15.340 ibu hamil. Sedangkan pada tahun 2017 mengalami peningkatan yaitu525 (2,85 %) dari 18.404 ibu hamil, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar, 2017.
Sementara di wilayah kerjanya, yakni Puskesmas III Densel, tahun 2017 prevalensi anemia ditahun 2016 yaitu 22 (3,98 %) dari 553 ibuhamilsedangkanpadatahun 2017 mengalamipeningkatanyaitu57 (9,36 %) dari 609 ibu. “Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan suatu inovasi meningkatkan pemakaian MKJP ,mencegah anemia dan mencegah stunting,” ujar dia.
Dijelaskan, Program SUKA MKJP yakni, kader dan tenaga kesehatan melaksanakan pendekatan suami agar mendukung istrinya menggunakan KB MKJP dengan konseling danpenyuluhan. Penyuluhanoleh Kader MKJP bertujuan memotivasi para ibu agar maumenggunakan KB MKJP seperti yang dilakukan kader. Penerapan nomor antrian menggunakan gambar KB MKJP. “Jenis kegiatan yang telah dilakukan untuk mencegah anemia dan stunting adalah penyuluhan oleh Kader Anti Anemia yang terdiri atas siswi SMP baik melalui media sosial atau di kelas dan pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri,” imbuhnya.
Selanjutnya, Laba menjelaskan, pihaknya telah melakukan integrasi dengan program gizi untuk mengadakan penyuluhan kepadai ibu hamil resti dengan media PAPAN BIRU ANTI ANEMIA yang berisi tulisan jenis bahan makanan untuk mencegah anemia, pembentukan kelompok peminatan kesehatan ibu dan anak dengan kegiatan kelas ibu dan pemberian makan tambahan (PMT)
    Dengan program inovasi ‘SUKA CHATING’, menurut Laba secara tidak langsung telah menyukseskan (PIS-PK) yang tertuang dalam Permenkes 39 tahun 2016. “SUKA CHATING telah berkontribusi meningkatkan penggunaan KB MKJP di kelurahan Serangan.  Tahun 2016 sebesar 215 orang,  meningkat menjadi 236, tahun 2017 dan pada Januari-Maret tahun 2018 saja sudah mendapatkan akseptor baru MKJP  sebesar27 orang . Inovasi ‘SUKA CHATING’ juga telah menurunkan kejadian stunting,” pungkas Laba. W-009 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Astra Motor Bali Resmi Luncurkan All New Honda CB150 Verza

Rab Mar 28 , 2018
Dibaca: 12 (Last Updated On: 27/03/2018)Denpasar-fajarbali.com | Astra Motor Main Dealer Bali, Rabu (28/3)  meluncurkan  motor naked sport yang maskulin dan tangguh, All New Honda CB150 Verza bertempat di J&J Bistro, Denpasar.  Save as PDF

Berita Lainnya