https://www.traditionrolex.com/27 Korban Tenggelamnya KMP Yunicee, Sempat terpisah, Akhirnya Selamat Berdua - FAJAR BALI
 

Korban Tenggelamnya KMP Yunicee, Sempat terpisah, Akhirnya Selamat Berdua

(Last Updated On: 04/07/2021)

SINGARAJA – fajarbali.com | Tenggelamnya kapal KMP Yunicee di perairan Selat Bali, Selasa (29/6/2021) malam merupakan tragedy yang tidak bisa dilupakan oleh seorang sopir Jawa Bali Ketut Budiastrawan (39) bersama anaknya Ni Kadek Noviantari (13) siswa kelas II SMP Negeri empat Pedawa.


Kedua korban berasal dari Banjar Dinas Ingsaan, Desa Pedawa, Kecamatan Banjar mengaku tragedy KMP Yunicee tidak bakal dilupakan lantaran saat kapal tenggelam dirinya ada di dalam kapal sebagai penumpang.

Bagaimana cerita kedua korban menyelamatkan diri? Berawal korban Budiastrawan berangkan dari Bali menuju Surabaya pada Sabtu (26/6/2021) sore dengan mengangkut kelapa. Setelah sampai mengantarkan kelapa, pria yang mengaku masuk di Persatuan Logistik Bali korwil Singabuana itu langsung mendatangi pabrik pakan ternak pada Senin (28/6/2021) silam kemudian setelah mendapatkan pakan ternak dengan diangkut menggunakan truk sebanyak 10 ton akhirnya korban yang mengajak anaknya keduanya berangkat dari Surabaya menuju Bali melalui Pelabuhan Ketapang.

Baca Juga :
Aplikasi ePPDB di Buleleng, Ciptakan Efisiensi dan Efektivitas Kerja
Hadiri HUT Bhayangkara ke-75, Bupati Giri Prasta Apresiasi Sinergi Polri dengan Pemkab Badung

“Saya berangkat ke Surabaya pada sabtu lalu kemudian antre di pabrik dan saat hari senin saya sudah penuh memiliki muatan pakan ternak yang rencananya saya kirim ke Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar,” tuturnya.

Saat di perjalanan korban hendak menaiki kapal tongkang namun urung dilakukan lantaran ada teman yang diajak naik kapal ferry akhirnya korban naik kapal KMP Yunicee. Saat berada ditengah kapal, lanjut Budiastawan dirinya bersama dengan anaknya itu langsung naik ke atas kapal setelah parkir truknya di bagian bawah parkir kapal.

“Saat itu saya langsung naik kapal dan parkir mobil truk saya langsung naik ke bagian atas dari parkir. Karena saya merasa uyeng-uyengan, saya tidur di tempat tunggu saat saya tidur selang beberapa menit orang sudah berhamburan keluar dan saya melihat kebawah kapal sudah sedikit miring dan saya berlari bersama anak untuk mencari life jacket,” lanjutnya.

Setelah dirinya mendapatkan lefe jacket, dia berusaha memakaikan kepada anaknya kemudian langsung menyuruh anaknya menceburkan diri ke laut dari atas kapal. Karena dirinya belum menggunakan life jacket, korban masih berusaha berebut life jacket dan akhirnya mendapatkan kemudian menyusul anaknya terjun dari kapal.

“Saat itu anak saya sudah dapat life jacket kemudian saya suruh melompat ke laut dan saya masih berusaha mencari life jacket dan akhirnya mendapatkan dan saya menyusul anak saya. Sempat terpisah namun kami berusaha mencari di laut. Karena arus laut keras dan siatuasi malam akhirnya kami ketemu disaat kami menyelamatkan diri. Setelah ketemu saya pegang erat anak saya kemudian selang 30 menit ada kapal penyelamat,” tuturnya lantang.

Setelah diselamatkan dirinya ke pelabuhan Ketapang dan sempat diajak berobat ke puskesmas terdekat. Setelah diefakuasi kami langsung diantar balik kerumah oleh Persatuan kami yakni KLB Biru Singabuana hingga kerumah. “Yang mengajak kami pulang yakni persatuan kami makanya kami sangat berterimakasih kepada mereka yang sudah menyelamatkan kami,”tutupnya. (ags)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pelaksanaan Vaksinasi Massal Diperpanjang, Kadis Suwarmawan Menjamin Ketersediaan Vaksin

Ming Jul 4 , 2021
Dibaca: 11 (Last Updated On: 04/07/2021)SINGARAJA-fajarbali.com | Giat vaksinasi massal yang berlangsung di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja diperpanjang pelaksanaannya hingga tanggal 9 Juli 2021.  Save as PDF

Berita Lainnya