Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kolonel PnB. Agus Prayogo, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Bali Sarles Brabar.
SINGARAJA-fajarbali.com | Pelayanan KB gratis hadir pada rangkaian Bakti Sosial Kesehatan yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Udara bekerjasama dengan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali dalam rangka puncak peringatan Hari Bakti ke-77 TNI Angkatan Udara di Desa Pengulon, Gerokgak, Buleleng, Rabu (24/72024).
Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Pnb. Agus Prayogo, menjelaskan bahwa bakti sosial kesehatan antara lain pelayanan KB, Sosialisasi dan Edukasi Stunting, pengobatan umum, pengobatan mata dan Operasi Katarak di Hari Bakti ke-77 merupakan bukti wujud nyata TNI angkatan udara (AU) dalam mengabdi ke masyarakat.
Sehingga melalui kegiatan ini para masyarakat dapat mengenal TNI AU lebih luas lagi. “Artinya tidak hanya dalam lingkup pangkalan udara saja tetapi kami juga hadir diluar pangkalan udara bertemu langsung dengan masyarakat,” ucap Agus.
“Kami tentunya sangat bersyukur atas dukungan pemerintah kabupaten Buleleng dan juga kepada perwakilan BKKBN Bali yang terus support kegiatan melalui pelayanan KB, kami harap melalui pelayanan KB ini dapat mendukung percepatan penurunan stunting di Bali khususnya di Kabupaten Buleleng,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Sarles Brabar menjelaskan bahwa melalui kolaborasi bersama mitra kerja khususnya dengan TNI AU dapat mengoptimalkan pelaksanaan program bangga kencana khususnya percepatan penurunan stunting.
“Kita terus berupaya mengoptimalkan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi kerja, dengan HUT Bakti ini kita hadirkan pelayanan KB dan juga kita liat ada edukasi stunting. Ini merupakan komitmen kita bersama mewujudkan generasi unggul” jelasnya.
Sarles Brabar menambahkan, pelayanan KB merupakan salah satu upaya intervensi sensitif untuk pencegahan stunting melalui program 4 Terlalu (Menghindari umur yang terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan dan terlalu banyak anak).
“Semua perlu direncanakan jadi program KB ini bukan untuk membatasi untuk punya anak, tetapi lebih tepatnya menunda dulu kehamilan serta menjarangkan kehamilan. Jumlah anak silahkan ditentukan oleh masing-masing keluarga namun tetap terencana sehingga pengasuhan anak lebih optimal dan terhindar dari stunting,” kata dia.
Adapun jumlah akseptor yang terlayani pada pelayanan KB gratis ini sebanyak 32 akseptor yaitu IUD sebanyak 5 akseptor dan Implant sebanyak 27 akseptor.
Salah satu akseptor KB Implan, Kadek Ariantini (32 tahun) saat ditemui di lokasi kegiatan menyampaikan terima kasih kepada TNI AU dan BKKBN Bali.
“Saya sangat berterima kasih kepada pihak penyelenggaran TNI AU serta BKKBN Bali karena telah menghadirkan pelayanan KB secara gratis apalagi pelayanan yang diberikan sangat nyaman, saya harap kegiatan ini terus berlanjut kedepannya,” pungkas Ariantini.