Komisi IX DPR dan BKKBN Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Jembrana

Penurunan Stunting

Loading

KAMPANYE Percepatan Penurunan Stunting dengan menghadirkan anggota DPR RI, I Ketut Kariyasa bersama Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, di Balai Lingkungan Tinyeb Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Minggu (9/7/2023).

 

NEGARA – sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Komisi IX DPR RI yang salah satunya membidangi kesehatan dan kependudukan kembali mengampanyekan tentang percepatan penurunan stunting bersama mitranya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bali.

Program kampanye penurunan stunting tahun 2023 ini, rencananya digelar di 25 desa kabupaten/kota se-Bali. Sebagai awal dilaksanakan di Lingkungan Tinyeb Kelurahan Banjar Tengah Kecamatan Negara, Minggu (9/7/2023), bertempat di Balai Desa setempat.

Di hadapan 400 lebih masyarakat yang hadir, Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana, menegaskan, stunting masih menjadi perhatian prioritas pemerintah secara nasional yang prevalensinya masih berkisar 21 persen.

Namun, menurutnya, Bali patut bersyukur karena berdasarkan Survey Status Gizi (SSGI) 2022, Provinsi Bali berhasil menekan stunting menjadi 8 persen.

Ia meminta capaian positif tersebut, tidak membuat terlena. Karena target sesungguhnya adalah zero atau nihil stunting. Dan, yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Bali, prevalensi rata-rata per kabupaten/kota masih timpang.

"Karena stunting ini erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia, maka harus diprioritaskan. Mari bersama-sama membangun komitmen menurunkan stunting. Karena ini tugas bersama," pinta Kariyasa.

Menurutnya, penyebab tertinggi kasus stunting dipicu pola asuh anak dan terjadinya pernikahan dini atau di bawah umur. Idealnya usia menikah, bagi wanita 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.

“Pernikahan dini ini sangat berisiko untuk menghasilkan anak stunting. Karena itu hal ini sangat perlu diperhatikan,” ujarnya lagi. 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Kominfo Jembrana, Ketut Eko Susila Artha Permana menyebutkan tujuan yang ingin dicapai dalam percepatan penurunan stunting adalah mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

BACA JUGA:  Komisi IX DPR RI Soroti Trend Melahirkan Secara Caesar

Selain itu juga merupakan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melalui percapaian target nasional prevalensi stunting yang diukur pada anak berusia dibawah lima tahun yang harus dicapai sebesar 14 persen secara nasional pada tahun 2024 dan untuk Kabupaten Jembrana baru tercapai 14,2 persen berdasarkan data SSGI Tahun 2022.

“Besar harapan saya kedepan, agar bapak anggota DPR RI dapat membantu Kabupaten Jembrana dalam program-program lainnya, karena program percepatan penurunan stunting tidak bisa berdiri sendiri dan harus dilaksanakan konvergensi dengan berbagai lintas sektoral,” ungkapnya.

Dalam menurunkan stunting perlu kesadaran dari masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jembrana. 

Turut hadir Lurah Banjar Tengah, tokoh masyarakat, dan sejumlah pejabat terkait. Sedangkan Perwakilan BKKBN Bali diwakili Penata KKB Ahli Madya, Ketua Penanggungjawab Bidang Adpin Desak Nyoman Triasini. (PRAM)

Scroll to Top