Komisi I DPRD Bali Ingatkan Jangan Abaikan Kualitas Alat Rapid Test

(Last Updated On: 04/05/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Hasil Rapid Test massal yang dilakukan terhadap ratusan masyarakat di tiga Banjar di Desa Abuan Bangli sempat menghebohkan publik. Pasalnya, sempat beredar pemberitaan bahwa ratusan masyarakat dinyatakan positif. Namun, ternyata hasilnya bukan positif, melainkan reaktif.

 

 

Hal ini menjadi perhatian Komisi I DPRD Bali dengan mendatangi langsung ke Gugus Covid-19 Kabupaten Bangli. Kedatangan mereka diterima oleh Ketua Gugus Covid-19 yang juga Bupati Bangli Made Gianyar didampingi Sekda Kabupaten Bangli Ida Bagus Giri Putra, Kalaksa BPBD Bangli I Ketut Gede Wiradana dan Kadis Kominfo Bangli I Wayan Dirgayusa. Sementara anggota Komisi I DPRD Bali yang ikut antara lain, Dr. Somvir, Ketut Juliarta, Rai Warsa, Ketut Rochineng, Wayan Gunawan, dan Ketut Nugrahita Pendit.

“Kami ingin mencari persoalannya, bukan mencari kesalahan, supaya koordinasinya lebih bagus kedepan. Sempat mencuat di Bangli itu jumlahnya 443 orang itu positif, padahal setelah di SWAP itu hasilnya negatif,” ujar Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Adnyana usai melakukan kunjungan kerja ke Bangli, Senin (04/05/2020).

Komisi I DPRD Bali menemukan bahwa alat Rapid Test sangat meragukan. Sehingga hasilnya tidak akurat. “Itu alatnya diragukan kwalitasnya,” akunya. Diketahui, alat tersebut bukan dari Pemerintah Pusat, melainkan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali. 

“Kita sudah berkoordinasi juga (dengan Dinkes). Inikan bikin resah, gaduh, dan was-was. Malah bikin psikologis masyarakat,” akunya.

Komisi I DPRD Bali sempat berkoordinasi dengan Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama guna membahas persoalan tersebut dengan meminta keterangan ke Dinkes Provinsi Bali. Hanya saja, Kadis Kesehatan Provinsi Bali masih melakukan Rapid test terhadap kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali di Pelabuhan Benoa.

“Kita sudah bersama Ketua DPRD Bali. Tapi Pak Kadis (Kesehatan) masih melakukan Rapid test kedatangan PMI asal Bali,” tandasnya.

Adnyana menghimbau kepada seluruh pihak, khususnya pemerintah agar lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan penanganan Covid-19. Jangan sampai kejadian di Desa Abuan Banjar Serokadan terulang kembali. Kepada masyarakat harus tetap disiplin dan mengikuti himbauan pemerintah. “Petugas harus tegas,” tutur politisi asal Bangli ini.

Mengenai alat Rapid test, pihaknya menghimbau kepada Pemerintah khususnya Dinkes harus memperhatikan kualitas. Jangan sampai asal melakukan pengadaan. “Kita semuanya bisa melakukan pengadaan, minta bantuan, tanpa harus mengabaikan kualitas. Kalau misalkan, kualitas diragukan, mendingan jangan. Inikan menyangkut kesehatan masyarakat dan jiwa,” tegasnya.

Terakhir, Komisi I DPRD Bali juga memberikan bantuan kepada Satgas Covid-19 Kabupaten Bangli berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan Masker. (her).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Badung Siapkan BLT untuk Warga Kelurahan Terdampak Covid-19

Sen Mei 4 , 2020
Dibaca: 30 (Last Updated On: 04/05/2020)MANGUPURA – fajarbali.com | Desa-desa di Kabupaten Badung pada awal bulan Mei ini dipastikan akan mulai membagikan BLT (Bantuan Langsung Tunai)  kepada warga terdampak, yang anggarannya bersumber dari dana desa. Ternyata, Pemkab Badung pun telah menyiapkan anggaran untuk warga terdampak covid-19 di kelurahan.    Save […]

Berita Lainnya