DENPASAR -fajarbali.com |Empat gudang pengepul rongsokan yang terletak di Jalan Trisakti Denpasar, ludes terbakar, Sabtu (6/2/2021). Gudang milik Haji Saiful itu diduga terbakar akibat kompor di salah satu penghuni kos dan kemudian merembet ke kamar kos bedeng lainnya.
Kebakaran gudang rongsokan berlangsung sekitar pukul 14.40 Wita. Gudang rongsokan itu dihuni 8 keluarga yang semua kamarnya ludes terbakar. Gudang yang terbakar itu diketahui milik Saiful (60) dan Haji Lisie (54).
Menurut keterangan saksi Haji Lisie, pas kejadian dia sedang berada di luar untuk mengambil barang rongsokan. Tak lama, saksi mendapat telepon dari anak buahnya bahwa ada kebakaran gudang rongsokan milik Haji Saiful yang terletak di sebelah gudang saksi.
“Saksi laku balik ke TKP untuk mengecek kebenarannya. Setibanya di lokasi saksi melihat kobaran api sudah membesar dan merembet ke ke gudang milik saksi,” ungkap saksi mata dilokasi kejadian.
Sementara itu dalam keterangan saksi Saniman, pengepul rongsokan menerangkan sekitar pukul 15.00 Wita, saksi sedang servis motor di bengkel. Ia juga melihat ada kepulan asap dari kejauhan.
Saksi pun bergegas mengecek dan ternyata benar tempat pengepul rongsokan terbakar. Saksi langsung membantu memadamkan api dengan alat seadaanya.
Sekitar pukul 15.00 wita sedikitnya 4 unit Damkar Kota Denpasar tiba di TKP dan langsung melakukan upaya pemadaman. Beruntung dari kejadian itu nihil korban jiwa.
Sementara barang berupa alat-alat rumah tangga belum bisa dipastikan berapa kerugiannya. Ada pun barang material yang terbakar antara lain 4 gudang pengepul dan sejumlah barang rongsokan.
“Kebakaran diduga api berasal dari kompor penghuni komplek gudang rongsokan milik Bapak Haji Saiful. Api cepat membesar dan membakar tumpukan rongsokan yang berbahan plastik dan merembet ke gudang rongsokan yang ada di sebelahnya,” ungkap warga.
Dihubungi terpisah, Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan pihak kepolisian masih menyelidiki asal muasal api terbakarnya gudang rongsokan tersebur. “Masih diselidiki untuk mencari penyebab pastinya,” beber Iptu Sukadi. (hen)
Save as PDF