TABANAN – fajarbali.com | Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Putu Wiadnyana, Kamis (14/5/2002) mengungkapkan, sejumlah subak di Tabanan yang terdampak serangan hama dan sudah mengajukan klaim untuk mendapatkan AUTP. Diantaranya, untuk di Kecamatan Tabanan ada subak Gubug, dan subak Batu Sangian. Ada juga di Kecamatan Kediri untuk subak Demung, kemudian sejumlah subak yang ada di Kecamatan Kerambitan, Kecamatan Penebel, dan Kecamatan Baturiti.
Tahun ini sejumlah petani di Kabupaten Tabanan yang lahan sawahnya terkena serangan hama organisme pengganggu tanaman (OPT), beberapa sudah mendapat ganti rugi (klaim) melalui program asuransi usaha tani padi (AUTP) dan ada luasan subak yang masih tahap proses pengajuan klaim. Sebagian besar, pengajuan klaim karena sawahnya terkena serangan hama tikus.
“Dari pengajuan klaim untuk program AUTP ini, beberapa subak sudah ada yang cair dan beberapa masih tahap pengajuan atau proses untuk klaim program AUTP,” tuturnya.
Jelas Wiadnyana, besaran klaim dari program AUTP yang sudah cair ini berfariasi tergantung luasan subak. Katanya, selama Januari-April 2020 ini ada salah satu subak yang mendapat klaim AUTP mencapai Rp 60 juta dengan luasan subak mencapai 10 hektar.
Harapannya, ganti rugi usaha yang didapat dari program AUTP tersebut bisa dimanfaatkan atau meringakan beban petani untuk proses budi daya selanjutnya. Selain itu, saat ini di tengah ancaman musim kemarau, pihaknya juga menghimbau agar petani waspada untuk menghindari dampak kerguian yang mungkin muncul dari kondisi alam tersebut.
Sementara itu, tambahnya terkait program AUTP, tahun ini Tabanan mendapat alokasi dari pemerintah pusat mencapai 14 ribu an hektar. Tambahnya, jumlah atau alokasi tersebut ditambah lagi dari pemerintah daerah Kabupaten Tabanan sekaligus menjadi upaya dalam membantu sektor pertanian di tengah pandemi corona (civid-19) dengan tambahan luas lahan mencapai 1.000 hektar. Artinya, 2020 ini luasan sawah di Tabanan yang terkover program AUTP mencapai 15 ribu hektar.
“Hitung-hitungan kami karena baru mendata penanaman bulan ini sampai Desember, nampaknya 15 ribu hektar tersebut terpenuhi,” tandasnya. (kdp).
Save as PDF