KKN Nasional Periode II 2025, Unwar Kolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada

IMG-20250623-WA0007
Universitas Warmadewa (Unwar) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata – Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PMM) Nasional Kolaborasi Periode II Tahun 2025.

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | Universitas Warmadewa (Unwar) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata – Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PMM) Nasional Kolaborasi Periode II Tahun 2025, dalam sebuah seremoni yang digelar di Lab Manajemen dan Lab Akuntansi, Gedung FEB Unwar, Senin (23/06/25).

Sebanyak 58 mahasiswa — 30 dari Unwar dan 28 dari UGM — akan melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Sibetan dan Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali mulai 24 Juni hingga 8 Agustus 2025. Mengusung tema

“Pengembangan Ekowisata Berbasis Kearifan Lokal”, program ini bertujuan untuk mendukung potensi agrowisata lokal sekaligus memperkuat semangat kolaborasi lintas institusi.

Ketua Panitia KKN Nasional Kolaborasi Unwar-UGM, Dr. dr. Desak Putu Oki Lestari, M.Biomed., Sp.PA menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya yang telah dilaksanakan di Desa Sibetan dan Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari KKN kolaborasi ini adalah untuk memperkuat sinergi antar institusi serta menanamkan semangat nasionalisme kepada mahasiswa dalam upaya membangun negeri.

Ia juga menyoroti kondisi desa yang menjadi lokasi KKN, di mana sektor agrowisata salak memerlukan pengembangan karena berbagai tantangan, seperti usia pohon salak yang sudah tua, rendahnya minat masyarakat dalam pemupukan, overproduksi saat panen, serta harga jual yang rendah akibat minimnya industri pengolahan.

Beberapa inisiatif pengolahan memang telah ada, namun masih membutuhkan pendampingan lebih lanjut. Ia juga menyampaikan harapannya agar pelaksanaan KKN kolaboratif periode kedua ini dapat berjalan lebih baik, mengingat adanya pengalaman dari program sebelumnya yang menjadi landasan penguatan kolaborasi ke depan.

Perwakilan dosen pembimbing UGM, Dr. Yani Rahmawati, S.T., M.T., menyampaikan apresiasi atas kesempatan berkolaborasi dengan Universitas Warmadewa dalam pelaksanaan program KKN di Desa Bebandem dan Sibetan.

BACA JUGA:  PKM Unhi Sasar UMKM Ayam Petelur di Sukawana, Kintamani, Bangli

Ia menyebut bahwa kolaborasi ini merupakan kehormatan dan kebahagiaan tersendiri bagi UGM untuk dapat turut serta dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan KKN yang berlangsung hingga Agustus.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada DPKM UGM, Universitas Warmadewa, serta seluruh tim dosen dan mahasiswa dari kedua perguruan tinggi atas kontribusi aktif mereka dalam proses perencanaan program.

Ia berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan momen ini untuk belajar menjadi agen perubahan yang kontekstual dan membumi, serta memiliki keterbukaan untuk belajar dari masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa kehadiran mahasiswa bukan untuk menjadi pahlawan, melainkan sebagai fasilitator yang mendampingi masyarakat dalam menemukan solusi atas permasalahan mereka sendiri.

Ia juga turut menyampaikan semangat kepada para mahasiswa. Ia menekankan bahwa keberhasilan KKN tidak diukur dari jumlah program yang dijalankan, melainkan dari dampak yang ditinggalkan.

Menurutnya, KKN merupakan ruang pembelajaran penting untuk membentuk karakter, kepekaan sosial, dan kepemimpinan. Ia mengajak mahasiswa untuk membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu hadir dan menginspirasi langsung dari desa.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN Kolaborasi Nasional antara Unwar dan Universitas Gadjah Mada ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sukses dilaksanakan pada tahun sebelumnya. 

Menurutnya, kolaborasi tahun ini semakin diperkuat, salah satunya dengan pertukaran lokasi pengabdian—mahasiswa Unwar diterjunkan ke Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, sementara mahasiswa UGM melaksanakan KKN di Bali.

Rektor juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi semacam ini dapat berkembang ke tingkat internasional, termasuk kerja sama dengan perguruan tinggi dari Malaysia dan negara-negara ASEAN lainnya.

Pihaknya mengapresiasi semangat mahasiswa, khususnya peserta perempuan yang jumlahnya cukup besar dan menunjukkan keberanian serta antusiasme tinggi dalam mengikuti program.

BACA JUGA:  FK Unud Selenggarakan Trilogi Open 2022

Selain itu, Rektor menyoroti sejumlah persoalan lokal seperti pengolahan sampah organik dan penanganan hasil panen salak di Desa Sibetan.

Ia menilai tantangan-tantangan tersebut bisa dijadikan peluang oleh mahasiswa untuk menerapkan pendekatan lintas disiplin ilmu dalam mencari solusi.

Para peserta juga diingatkan agar siap menghadapi kondisi lapangan, mampu beradaptasi dengan kehidupan desa, serta hadir sebagai fasilitator yang mendampingi masyarakat, bukan sekadar pelaksana program.

Ia berharap, apa yang dilakukan dan ditinggalkan oleh mahasiswa selama KKN dapat menjadi inspirasi serta warisan program yang berkelanjutan bagi generasi berikutnya.

Acara pelepasan ditandai dengan pengalungan nametag secara simbolis oleh Rektor Unwar kepada perwakilan mahasiswa, didampingi Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM). 

Scroll to Top