KKN IPe Poltekkes Denpasar di Buleleng, Intervensi 1.506 Keluarga, Hasilkan Produk Pangan Lokal Berkualitas 

IMG-20250209-WA0007
Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Denpasar mengakhiri masa Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education (KKN IPE), di Kabupaten Buleleng, bertempat di Balai Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Jumat (7/2/2025). Foto:ist/Dinas PMD Buleleng. 

SINGARAJA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Denpasar mengakhiri masa Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education (KKN IPE), di Kabupaten Buleleng, bertempat di Balai Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Jumat (7/2/2025).

Di kabupaten terbesar di Bali ini, ratusan mahasiswa Poltekkes Denpasar, telah mengintervensi 1.506 kepala keluarga untuk menggali berbagai permasalahan kesehatan yang dihadapi berikut menemukan solusinya. 

Demikian dijelaskan Ketua KKN IPE 2025 Poltekkes Denpasar Dr. Komang Ayu Henny Achjar. SKM. MKep. Sp.Kom. Henny Achjar menyebut, KKN IPE tahun ini mengusung tema "Sinergisme KKN IPE dalam Mewujudkan Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer" yang dimulai sejak 20 Januari hingga 7 Februari 2025. 

Henny Achjar merinci lokus KKN IPE di Buleleng, yakni Desa Tembok, Sambirenteng, Les, Tejakula, Penuktukan, Madenan, Julah, Bondalem, dan Pacung, yang melibatkan sebanyak 309 mahasiswa dari berbagai jurusan.

"Fokus kegiatan adalah edukasi masyarakat dengan penguatan peran kader, kampanye menggunakan platform digital dan media cetak, guna membangun gerakan dan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan seperti penyakit tidak menular, stunting, imunisasi, dan pemberian makanan tambahan," jelas Henny Achjar.

Total 1.506 Kepala Keluarga (KK) telah dikaji dalam program ini. Setiap minggu, kegiatan difokuskan pada pengumpulan data, analisis masalah, perencanaan intervensi, edukasi kesehatan, pembuatan media edukasi, hingga implementasi program.

Ia melanjutkan, program unggulan tahun ini adalah DESTANA (Desa Tangguh Bencana), di mana mahasiswa membantu perangkat desa dalam sosialisasi dan pelatihan kepada kader, masyarakat, dan anak sekolah, sebagai salah satu kegiatan kampus siaga bencana Poltekkes Kemenkes Denpasar. 

Selain itu, lanjut Henny Achjar, penutupan juga dirangkai kegiatan expo. Dalam expo ini, ditampilkan berbagai produk pangan lokal untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan peningkatan ekonomi mayarakat melalui UMKM.

BACA JUGA:  Tertibkan Pedagang Pol.PP Masih Jumpai Pedagang Tidak Gunakan Masker

Desa Tembok menyajikan nuget ikan kelor, Desa Sambirenteng menyajikan mie kembung, Desa Les menyajikan fly fish bites dan noni blue, Desa Tejakula menyuguhkan fish pancake, puding kelambu dan sumping ubi ungu.

Desa Penuktukan tampil dengan dimsum dan abon ikan, Desa Madenan bola-bola ubi isian ayam kelor, alpukat jellly susu, Desa Julah menyajikan rolade ikan wortel dan bola-bola ubi, Desa Bondalem menyajikan kroket silang (singkong ikan layang) kelor, dan jelly bayam jahe, dan Desa Pacung menampilkan jaseko (jahe sereh kelor minuman), tokelo (tongkol kelor, wortel, dan cerocot).

"Semua produk makanan berbahan pangan lokal ini diharapkan meningkatkan kesehatan masyarakat. KKN ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam transformasi pelayanan kesehatan primer dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Tejakula," pungkasnya. 

Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar Dr. Sri Rahayu, S.Tr.Keb., S.Kep., Ners., M.Kes., mengaku kagum dengan kreativitas dan inovasi warga desa dalam mengolah pangan lokal yang sesungguhnya sangat melimpah.

Selain sehat dan bergizi untuk dikonsumsi keluarga, olahan pangan ini berpotensi dikembangkan menjadi industri rumahan yang tentunya menghasilkan pundi-pundi rupiah.

"Tadi saya cek kebanyakan bahan utamanya ikan, kelor dan rempah lokal. Semua bahan itu sangat sehat," kata Sri Rahayu. 

Secara keseluruhan, lanjut Sri Rahayu, KKN IPE tahun ini diikuti oleh 831 mahasiswa yang terdiri dari 400 mahasiswa D3 dan 431 mahasiswa sarjana terapan dari enam jurusan, di antaranya jurusan keperawatan, kebidanan, kesehatan gigi, tehnologi laboratorium medik, gizi, dan kesehatan lingkungan. 

"Mahasiswa kami sebar di Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng," imbuhnya. 

Sri Rahayu menyampaikan, mahasiswa tidak hanya fokus pada kegiatan kesehatan, tetapi juga berkolaborasi dengan beberapa dinas seperti BPBD, Dinas Koperasi, dan Pemerintahan Desa. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam menangani permasalahan kesehatan di desa.

BACA JUGA:  Bantu Tetangga Kebanjiran, Malah Gasak Cincin Berlian

Direktur berterima kasih kepada seluruh masyarakat, perangkat desa dan pemerintah daerah atas dukungan selama KKN berlangsung. Kepada mahasiswa, ia juga menaruh rasa bangga karena menjalankan tugas dengan baik dan menjunjung tinggi etika. 

Hadir dalam kegiatan ini Pj. Bupati Buleleng yang diwakili oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Perwakilan BPBD, Sekretaris Dinas PMD, Perwakilan Dinas Koperasi, Camat Tejakula, Kepala Puskesmas Tejakula, para Perbekel se-Kecamatan Tejakula, Kepala Poltekkes beserta jajaran, BPD Desa, dan Klian Adat.

Pj. Bupati menyampaikan ucapan terima kasih atas pelaksanaan KKN oleh Poltekkes Kemenkes Denpasar yang telah membantu dan memberikan manfaat bagi kesehatan warga Tejakula, khususnya.

Persoalan kesehatan, menurut Pj Bupati, sangatlah kompleks, sehingga ia berharap kerja sama yang baik selama ini dengan Poltekkes Kemenkes Denpasar sebagai institusi pendidikan kesehatan dapat terjalin selamanya.

Scroll to Top