Ketua Perdiknas Sebut Prof. AWM Layak Pimpin Kembali ABP-PTSI Bali

IMG-20250417-WA0011
Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda.

DENPASAR-fajarbali.com | Salah satu poin keputusan penting dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Wilayah Bali yang digelar di kampus Universitas Warmadewa (Unwar), Senin (14/4), menetapkan kembali Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., alias AWM sebagai Ketua ABP-PTSI Wilayah Bali periode 2025-2030.

Ketua Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Dr. AAN Eddy Supriadinata Gorda, menyebut terpilihnya kembali AWM menunjukkan kepercayaan kolektif para anggota terhadap kepemimpinan beliau yang konsisten, inklusif, dan berpandangan jauh ke depan.

"Beliau (AWM-red) memiliki pengalaman panjang dalam mengelola pendidikan tinggi dan memahami secara mendalam dinamika Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bali, baik dari sisi regulasi, kualitas, hingga isu-isu kelembagaan," ujar pemilik sapaan karib ESG ini, usai Muswil.

Selama periode sebelumnya, lanjut ESG, AWM dinilai berhasil menjadikan ABPTSI Bali sebagai wadah sinergi, bukan sekadar forum komunikasi. 

"Sosoknya mampu menyatukan kepentingan berbagai PTS yang sangat beragam," imbuh Ketua Badan Penyelenggara Pendidikan Universitas Pendidikan Nasional (Perdiknas) tersebut. 

ESG berpandangan, pemimpin adalah cerminan dari organisasi yang dipimpinnya. Hal ini bisa dilihat dari Universitas Warmadewa sebagai institusi yang dipimpin AWM telah berkembang pesat dalam berbagai aspe, baik mutu akademik, tata kelola, maupun jejaring kerja sama. 

"Itu adalah fakta yang tidak terbantahkan, dan menjadi bukti kepemimpinan beliau yang visioner, progresif, dan inklusif," ujarnya. 

ESG berharap di periode mendatang beliau dapat memimpin akselerasi peningkatan mutu PTS, tidak hanya dalam akreditasi, tetapi juga dalam inovasi, digitalisasi pembelajaran, dan kerja sama internasional.

Selain itu, perlu dilanjutkan advokasi aktif kepada pemerintah agar kebijakan nasional pendidikan tinggi lebih berpihak dan relevan terhadap kondisi nyata PTS, terutama di daerah seperti Bali.

BACA JUGA:  Mendikbudristek Ingatkan Pentingnya Ilmu Kepemimpinan bagi Mahasiswa PNB

"Strategi ke depan menuntut PTS di Bali tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan membentuk ekosistem kolaboratif antar-PTS untuk menghadapi tantangan globalisasi dan penurunan jumlah mahasiswa," kata ESG memungkasi. 

Sebelumnya, AWM yang Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali sebagai Badan Penyelenggara Pendidikan Tinggi Unwar ini, mengungkapkan selama 5 tahun pengabdian pengurus sebelumnya telah banyak tantangan, hambatan, namun juga kebahagiaan yang dialami bersama. 

Tantangannya adalah bagaimana yayasan melaksanakan visi dan misi dan program kerja dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Bali.

Tantangan lainnya adalah perkembangan teknologi digital dan keberadaan Perguruan Tinggi Asing (PTA) di Indonesia, khususnya Bali.

"Digitalisasi ini adalah era dimana kita tidak bisa menghindari. Kami sudah menerapkan sistem pengelolaan dan tata kelola berbasis digital,” jelas AWM. 

Oka Wisnumurti menyebutkan ABP-PTSI Bali memiliki 52 anggota yayasan. Sementara jumlah PTS di Bali ada 63, karena ada beberapa yayasan yang mengelola lebih dari satu PTS. Ia menyadari belum semua pengurus yayasan bisa hadir karena sistem pendaftaran digital menggunakan barcode belum akrab bagi sebagian generasi senior.

“Saya berharap kekompakan ini tetap terjaga dan ke depan seluruh DPD ABP-PTSI Wilayah Bali terus merekrut anggota baru, karena dari 63 PTS, yang tergabung saat ini baru sebagian kecil,” jelas AWM.

Scroll to Top