Ketua Alumni UNHI Apresiasi Proses Seleksi Calon Rektor

u10-IMG-20251028-WA0016
Dr. I Wayan Artha Dipa, SH., MH.

Ketua Alumni UNHI Apresiasi Proses Seleksi Calon Rektor

Ketua Ikatan Alumni UNHI (IKAMAHI) Dr. I Wayan Artha Dipa, SH., MH., yang juga terlibat sebagai Anggota Panitia Seleksi Calon Rektor UNHI berharap ke depan UNHI bisa mewujudkan visinya menjadi universitas unggulan berkelas dunia dan pusat pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi berlandaskan nilai-nilai dharma. Upaya mewujudkan visi tersebut dimulai dari proses seleksi pemimpin yang profesional, objektif, dan terbuka. 

Sesuai isi Statuta, pemilihan Calon Rektor UNHI diawali dengan pembentukan Panitia Seleksi yang terdiri dari dua orang unsur Pembina, satu orang unsur Pengawas, satu orang unsur Pengurus, dua orang unsur Senat dan satu orang unsur Alumni.

Lalu, dijelaskan juga bahwa Panitia Seleksi dipimpin oleh seorang Ketua merangkap anggota dari unsur Pembina, seorang Sekretaris merangkap Anggota dari unsur Pengurus dan Anggota. 

Jika mengacu pada Statuta UNHI, lanjut Dr. Artha Dipa, Panitia Seleksi memang terdiri dari berbagai unsur, tujuannya adalah agar proses berjalan obyektif. Bahkan ini kali pertama unsur Alumni juga terlibat dalam seleksi Calon Rektor UNHI.

“Ini sudah sesuai dengan prinsip multi asesor (banyak penilai) untuk meningkatkan obyektifitas dan mengurangi bias penilaian dalam proses seleksi,” paparnya. 

Ditambahkan Dr Artha Dipa, proses seleksi Calon Rektor juga menggunakan metode yang profesional seperti assesment centre dengan multi metode. Tujuannya adalah agar penilaian Pansel lebih obyektif dan mengacu pada kriteria penilaian yang telah disepakati.

Sesuai hasil Rapat Pansel tanggal 25 September 2025, diputuskan mekanisme seleksi menggunakan tools assesment centre yang terdiri dari Test Psychometry Emotional Intelligence (P-EI) yang dilaksanakan pada Jumat 10 Oktober 2025, Self-Description Assessment (Penilaian Deskripsi Diri), Case Study (Studi Kasus), Leaderless Group Discussion (LGD) yang dilaksanakan pada Senin 20 Oktober 2025 di Aula Indraprasta Lantai III Rektorat UNHI.

BACA JUGA:  PTM Secara Terbatas Dibuka

Kemudian dilanjutkan dengan Presentasi Visi Misi, Strategi Pengembangan, Program Kerja dan Komitmen Memajukan UNHI disertai interview dan tanya jawab oleh seluruh anggota Pansel, yang dilaksanakan dua hari yakni Selasa 21 Oktober 2025 dan Rabu 22 Oktober 2025 di Aula Indraprasta Lantai III Rektorat UNHI. 

Selain mekanisme seleksi, lanjutnya, Pansel juga memutuskan kriteria penilaian yang dijadikan sebagai alat ukur Pansel dalam memberikan penilaian yakni aspek Nilai-nilai Budaya (Bobot 15 %), Visi dan Strategi (Bobot 15 %), Akademik (Bobot 15 %), Kepribadian dan Kepemimpinan (Bobot 20 %), Manajemen dan Tata Kelola (Bobot 15 %), Jejaring dan Kemitraan (Bobot 10 %), dan Bisnis, Teknologi, dan Inovasi (Bobot 10 %)

“Pansel yang berjumlah 7 (tujuh) orang telah menyepakati kriteria penilaian ini agar benar-benar menghasilkan Calon Rektor yang tidak hanya cakap secara akademik, namun juga memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan, kepribadian yang baik, punya kecerdasan emosional dan mampu membangun jejaring dan kemitraan, serta memaparkan program dengan tahapan rencana kerja yang dinilai implementatif” paparnya. 

Artha Dipa melanjutkan, proses pengambilan keputusan di Panitia Seleksi juga cukup alot, karena Panitia Seleksi melihat berbagai kriteria penilaian untuk menentukan 3 (tiga) Calon yang akan mengikuti proses Debat Terbuka di hadapan Senat dan Civitas Akademika UNHI.

Berdasarkan hasil rapat Panitia Seleksi tanggal 23 Oktober 2025 di Ruang Rapat Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, akhirnya dengan musyawarah mufakat Panitia Seleksi menyepakati tiga (3) nama yang dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti Debat Terbuka.

“Jadi saya tegaskan prosesnya benar-benar obyektif, ada dokumen bukti penilaian, bahkan semua prosesnya sudah kami rekam,” bebernya.

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top