Ketersediaan Darah Minim, PDDI Bali Dorong Masyarakat Berdonor

(Last Updated On: 30/08/2021)

DENPASAR-fajarbali.com| Mewabahnya virus Corona (Covid-19) tak hanya mempengaruhi ekonomi dan sektor pariwisata saja. Covid-19 yang melanda Indonesia mengakibatkan ketersediaan darah yang ada saat ini belum cukup memenuhi kuota kebutuhan darah normalnya. Seperti yang terjadi di Provinsi Bali, kebutuhan darah di wilayah Sarbagita, utamanya yang berpusat di RSUP Sanglah dan sekitarnya sangat terbatas, hanya tersedia sekitar 160 kantong per harinya. Kemudian di RSUD Wangaya dan sekitarnya hanya tersedia sekitar 70-80 kantong, dan di RSUD Mangusada Badung sekitar 100 kantong per harinya.

Menanggapi persoalan ketersediaan darah tersebut, Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Daerah Bali bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Bali berusaha keras untuk memenuhinya di tengah pandemi serta di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Upaya untuk memenuhi kuota darah itu, kami biasanya terjun ke beberapa organisasi masyarakat, mengumpulkan beberapa pendonor. Menghubungi para pendonor aktif maupun cadangan, dan mereka biasanya bergerak dengan cepat mencari donor pengganti dalam masa PPKM ini,” ujar Ketua PDDI Bali Ketut Pringgantara, Selasa (24/8).

Baca Juga: 
Tidak Ada Lagi Warga Tidak Mengenakan Masker, Sebelumnya Raup Denda Sampai 50 Jutaan
PPKM Kembali Diperpanjang, Pelaku UMKM Gencarkan Penjualan Secara Online

Ia menjelaskan, bagi penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh selama 14 hari dan disertai hasil Swab PCR, pihaknya mengupayakan untuk mengkoordinasikannya agar mau melakukan donor darah maupun donor plasma konvalesen.

“Jadi kita berkoordinasi, berkoordinasi yang aktif istilahnya. Informasi yang terkini yang ada di rumah sakit yang sudah dinyatakan sembuh kami telepon, kami datangi supaya mereka mau membantu,” terang Pringgantara.

Selain itu, pada masa PPKM ini pihaknya juga memberikan bantuan sembako bagi para pendonor. Bantuan ini merupakan ungkapan terimakasih karena mau melakukan donor darah. Sedangkan bagi pendonor plasma diberikan bingkisan untuk menjaga imunitas mereka. Bantuan-bantuan tersebut merupakan donasi Komonitas Kasih Sayang (KKS), yang anggotanya para Lansia yang peduli sekali terhadap keselamatan masyarakat Bali.

Bersama jajaran PMI Bali dan pemerintah Provinsi Bali, PPDI Daerah Bali akan terus berupaya menggelar donor darah pada event-event tertentu, beberapa kegiatan kelompok masyarakat, maupun kegiatan banjar.

“Kepedulian inilah yang sangat kita hargai, yang sangat kita hormati. Bahwa dalam musim pandemi jangan sampai kita takut berdornor,” ucapnya.

Sebelum PPKM, ia menambahkan, PDDI bersama UTD PMI Bali dan Kota Denpasar sering mendatangi sekolah-sekolah, kampus-kampus, banjar-banjar, dan mall menyasar anak-anak muda yang berusia 18 tahun untuk donor darah. Kemudian mendatangi para kepala desa maupun kepala lingkungan untuk mensosialisasikan ke warganya, untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. Minimal menyiapkan darah pengganti apabila ada salah satu kerabatnya yang membutuhkan darah.

“Minimal ada kepedulian dari keluarga pasien untuk ikut sebagai darah pengganti. Mengganti Darah yang tidak ada di rumah sakit, biar keluarganya terdekat bisa membantu ketersediaan darah,” pungkasnya (car)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Sekda Adi Arnawa Terima Audiensi PT Tirta Investama Mambal

Sen Agu 30 , 2021
Dibaca: 7 (Last Updated On: 30/08/2021)MANGUPURA-fajarbali.com | Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Kepala Dinas Sosial I Ketut Sudarsana, beserta perwakilan dari BPBD menerima audiensi terkait Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Tirta Investama (Pabrik Aqua Mambal) sekaligus selaku Stakeholder Relation I Nyoman Arsana beserta jajaranya bertempat di […]

Berita Lainnya