https://www.traditionrolex.com/27 Ketaatan Prokes Menjadi Keharusan Untuk Pemulihan Ekonomi - FAJAR BALI
 

Ketaatan Prokes Menjadi Keharusan Untuk Pemulihan Ekonomi

(Last Updated On: 14/08/2021)

Denpasar- fajarbali.com | Taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang dijalankan semua pihak menjadi dasar pemulihan ekonomi Bali ke depannya.


Kendati ketaatan protokol kesehatan di daerah menunjukkan hasil membaik, namun selama pandemi masih terjadi prokes harus terus ditingkatkan karena pemulihan kesehatan berdampak ke ekonomi dan kembalinya mobilitas dan produktivitas masyarakat.

Akademisi ekonomi Putu Krisna Adwitya Sanjaya mengatakan, protokol kesehatan memang harus terus ditingkatkan semua pihak baik itu masyarakat, pelaku usaha, perusahaan, pemerintah dan tanpa terkecuali. Prokes kini menjadi kebiasaan baru di saat ini dan masa depan mengingat tidak ada yang tahu kapan virus corona dan varian baru ini berakhir dan bisa teratasi seperti sebelumnya.

Baca Juga :
Stimulus kepada Pedagang Pasar Blahbatuh Cair
Pastikan Keselamatan Nelayan, Satpol Air Lakukan Patroli Laut

“Yang bisa dilakukan adalah hidup beradaptasi dengan kondisi saat ini, prokes ditingkatkan dan digalakkan, tetap melakukan kegiatan ekonomi dan mampu membaca peluang bisnis. Jika saat ini sektor pariwisata belum bisa diandalkan, maka masyarakat harus berani mencari peluang baru yang mampu menggeliatkan kembali perekonomian,” ujarnya, Kamis (12/8/2021).

Krisna tidak memungkiri bila masyarakat kini mulai jenuh dengan berbagai kebijakan mendisiplinkan diri menjalankan prokes dan terbatas mobilitas. Namun itu semua memang butuh proses. Termasuk kesadaran untuk vaksinasi karena cara aman dari pandemi Covid-19 dengan mengutamakan proteksi. Vaksinasi tersebut upaya membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Harapannya dengan vaksinasi dan prokes minimal melindungi diri, anggota keluarga dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin. Bila sehat kita bisa beraktivitas untuk mendukung bangkitnya kegiatan ekonomi. Pemerintah pun diharapkan dapat sesering mungkin mengedukasi masyarakat betapa pentingnya vaksinasi untuk melindungi diri dari infeksi Covid-19 yang lebih parah. Meski tidak 100 persen dapat terbebas dari virus, dengan melakukan vaksinasi maka kekebalan tubuh lebih meningkat,” terangnya.

Sementara itu, pengamat ekonomi Luh Candra Dewi mengatakan, kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19 menjadi faktor pendukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Upaya penanganan pemulihan ekonomi dengan wajib penerapan prokes yang ketat serta pelaksanaan vaksinasi memberi andil untuk menahan laju kontraksi ekonomi.

“Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, tentunya kebijakan prokes harus didukung semua pihak. Mari bersama-sama menerapkan prokes dengan peningkatan kepatuhan 5M seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Kemudian, peningkatan cakupan 3T (testing, tracing dan treatment) dan percepatan peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19,” pesannya.

Ia menambahkan jika Bali merupakan wilayah dengan jumlah masyarakatnya yang cukup banyak sudah tervaksin. Seharusnya, Bali bisa membangun image yang baik dengan mempromosikan prokes.

“Bali harus mampu memberikan kepercayaan atau trust kepada masyarakat nasional maupun mancanegara bahwa Bali layak dikunjungi,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Digelontor Rp 600 Juta, Pembangunan TPS3R Di Desa Daup Jadi Pilot Projek

Sab Agu 14 , 2021
Dibaca: 24 (Last Updated On: 14/08/2021)BANGLI-fajarbali.com | Dalam upaya mengatasi persoalan sampah berbasis sumber, Pemkab Bangli pada tahun 2021 ini mendapatkan kucuran  anggaran sebesar Rp 600 juta dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sesuai tujuannya, anggaran tersebut telah dialokasikan untuk pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang […]

Berita Lainnya