Kesulitan Gotong Mayat dan Nikahan, Warga Banjar Semaon Perlebar Jalan

. “Kalau ada warga meninggal di rumah sakit yang rumahnya di pemukiman timur, kami harus menggotong mayat sejauh kurang lebih 2 kilomer. Karena ambulance belum bisa masuk. Begitu juga kalaunada warga nilahan, ” ujar Kelian Dinas Banjar Semaon, I Wayan Robiana. 

 Save as PDF
(Last Updated On: 15/05/2023)
GIANYAR-fajarbali.com | Warga Banjar Semaon, Desa Puhu Payangan sejak puluhan tahun kesulitan mengangkut jenazah ke kuburan. Apalagi evakuasi orang sakit ke rumah sakit dan warga yang menikah. Hal ini karena jalan sangat sempit. Hal ini dialami warga Banjar Semaon, sisi timur. 
 
 
 
Disisi lain, terdapat akses jalan dengan lebar 4 meter, namun jalan ini tidak bisa dilewati karena akses tersebut melewati tempat suci, Pura Tegal Suci. Kelian Banjar Semaon, I Wayan Robiana, Senin (15/5/2023) menjelaskan kondisi tersebut sudah terjadi puluhan tahun. “Kalau ada warga meninggal di rumah sakit yang rumahnya di pemukiman timur, kami harus menggotong mayat sejauh kurang lebih 2 kilomer. Karena ambulance belum bisa masuk. Begitu juga kalaunada warga nilahan, ” ujar Kelian Dinas Banjar Semaon, I Wayan Robiana. 
 
Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena setiap kegiatan adat, terbentur akses jalan sempit. Bahkan waktu habis dan melelahkan ketika berjalan 2 km. Atas kondisi itu, warga berkeinginan memperlebar akses, agar bisa dilalui kendaraan roda empat. Sedangkan warga yang terkena jalur, mengikhlaskan lahannya untuk pelebaran. “Kami komunikasi dengan pemilik lahan, mereka ikhlas lahannya diambil semeter kiri kanan untuk pelebaran,” jelas Robiana. “Kami berterima kasih kepada warga yang telah merelakan lahannya untuk jalan. Ini sangat membantu warga tidak hanya yang tinggal di pemukiman timur namun juga yang memiliki lahan di sekitar jalan tersebut,” cetusnya.
 
Untuk pengerjaan pelebaran badan jalan ini dilakukan dengan gotong royong tiap hari dari pukul 07.00-pukul 10.00 wita. Untuk pembiayaan berasal dari sumbangan dan partisipasi warga. Warga telah bergotong royong selama empat hari, untuk. membangun senderan sepanjang kurang lebih 200 meter, dan meratakan badan jalan. Diperkirakan biaya yang dihabiskan mencapai ratusan juta.
 
Perbekel Desa Puhu, I Gede Berata berterima kasih atas kunjungan DPRD Kabupaten Gianyar I Nyoman Kandel ke lokasi kegiatan warga. Dengan demikian bisa melihat semangat warga bergotong royong tidak hanya tenaga. Bahkan biaya dan konsumsi selama kegiatan. “Ini memang tradisi yang masih dipupuk oleh warga kami,” ujarnya. Berata mengharapkan, setelah selesai badan jalan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kelian Dinas dan I Nyoman Kandel untuk pengerjaan pengkerasan tahap selanjutnya. “Kami harapkan jalan ini cepat dituntaskan, sehingga lalulintas ke pemukiman timur warga Banjar Semaon semakin lancar,” harapnya.sar
 Save as PDF

Next Post

Bikin Begadang Anggota KPU, Parta Buruh Gianyar Daftar Bacaleg di Injury Time

Sen Mei 15 , 2023
Petugas KPU  pun dibikin geleng-geleng lantaran   tampilan laki-laki yang ngaku sebagai Ketua Partai Buruh Gianyar ini. Usai meregister pendaftaran, Wayan Agus menyebut berkas dalam perjalanan. Pada saat itulah dirinya sadar bahwa sandal yang dipakai sanglir.  "Waduh, pantesan semua dari tadi liatin saya. Ternyata sandal yang saya pakai sanglir," ujarnya malu.
IMG-20230515-WA0007

Berita Lainnya