DENPASAR-fajarbali.com | Kabar tak sedap menerpa SMAN 1 (Smansa) Denpasar di media sosial terkait pemilihan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) dan Ekstra Kulikuler (Ekskul). Kabarnya, pengurus Osis dan Ekskul yang baru wajib menyetor sejumlah uang ke pengurus lama.
Kepala Smansa Denpasar M. Rida, pun angkat bicara. Ridha menampik tegas dan menganggap isu itu sebagai kabar burung yang dilempar oknum tak bertanggung jawab.
Sebab, faktanya menurut Rida tidak ada praktik seperti yang beredar di media sosial. Pihaknya meminta masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi sepihak yang belum tentu kebenarannya.
"Perlu kami luruskan bahwa pemilihan calon ketua osis sepenuhnya dilakukan oleh lembaga, bukan oleh siswa secara mandiri," kata Rida, kepada media ini, Minggu (18/5/2025).
Menurut Rida, proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk nilai rapor, sikap, dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah.
"Lembaga melakukan verifikasi secara langsung untuk memastikan bahwa calon yang diajukan benar-benar layak, sehingga tidak ada ruang bagi isu-isu miring seperti yang mungkin beredar," imbuhnya.
Ia menambahkan, hal yang sama juga berlaku dalam pemilihan ketua ekstrakurikuler.
Para pembina memiliki kewenangan untuk menilai dan menentukan calon-calon ketua, sesuai dengan pengamatan mereka terhadap keaktifan dan tanggung jawab siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Setiap kepengurusan baru, baik OSIS maupun ekstrakurikuler, selalu diwajibkan menghadap kepala sekolah dan staf sebelum mulai berkegiatan.
Kemudian langsung dilakukan proses klarifikasi dan pembinaan, termasuk memastikan tidak ada praktik yang menyimpang seperti yang dihembuskan.
"Sampai saat ini, kami tidak pernah menemukan hal-hal yang mengarah ke pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang. Demikian klarifikasi ini kami sampaikan. Terima kasih," jelas Rida.
