https://www.traditionrolex.com/27 Kepala BNNP Bali Ungkap Kasus Narkoba Naik Dimasa Pandemi - FAJAR BALI
 

Kepala BNNP Bali Ungkap Kasus Narkoba Naik Dimasa Pandemi

(Last Updated On: 18/06/2021)

BANGLI-fajarbali.com | Ditengah masa pandemi Covid-19, pengungkapan penyalahgunaan narkotika di Bali justru mengalami trend kenaikan. Bahkan peredaran narkotika, sekarang sudah tidak ada batas antara desa dan kota.


Hal tersebut diungkap langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, Brigjen Pol. Drs. Gede Sugianyar Dwi Putra, SH.M.Si saat melakukan kunjungan ke Lapas Narkotika Kelas II A Bangli, Selasa (15/6/2021). Saat itu, rombongan BNNP diterima langsung Kalapastik Bangli, Agus Pritiatno.

Menurut Brigjend Sugianyar,  perang terhadap peredaran narkoba untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) tidak hanya identik dengan melakukan penangkapan Bandar narkoba saja.

“Tapi juga kegiatan lain, seperti kegiatan edukasi untuk yang tidak kena narkoba. Sedangkan yang kena narkoba, berupa kegiatan terkait rehabilitasi. Untuk lapas, harus menjadi perhatian kaitannya dengan bersih narkoba ini,” ungkapnya.

Baca Juga :
Sharati Juga Jadi Sasaran PKM Unwar
Kepergok Satroni Toko, Residivis Dikeroyok Massa

Sebab, lanjut dia, di Lapas inilah para penyalahgunaan narkoba mesti digembleng dan dididik agar tidak masuk ke jurang yang sama agar ketika mereka kembali ke masyarakat sudah tidak memakai lagi dan tidak dikejar oleh aparat.

“Peran lapas sangat penting di era sekarang ini. Disini saya lihat sangat ideal. Berbagai kegiatan sudah berjalan dengan baik,” sebut Jenderal Bintang Satu ini.

Saat itu, Brigjend Sugianyar juga mengapresiasi keberanian Kalapastik Bangli yang  telah berkomitmen jika menemukan barang bukti narkoba dan alat komunikasi di dalam lapas, yang bersangkutan siap dikenakan sanksi. “Ini bentuk komitmen beliau,yang patut kita berikan apresiasi. Dan, setelah dilakukan peninjauan memang betul apa adanya. Pengawasan super maksimum juga sudah disiapkan hampir sama dengan di Nusa Kambangan.

“Saya juga lihat tahanan narkoba kelas kakap juga ada disini. Tapi mereka betul-betul diisolasi, sehingga tidak bisa berbuat macam-macam lagi dia,” bebernya.

Lebih lanjut, disampaikan, sejatinya tingkat kerawanan persoalan narkotika ibarat fenomena gunung es. Yang artinya dipermukaan kecil, namun semakin kebawah jaringannya semakin besar.

“Sesuai data kami, di masa pandemi  justru mengalami peningkatan dari sisi jumlah kasus yang diungkap. Sehingga tentunya menjadi perhatian kita. Bahwa, pandemic narkoba adalah pandemic yang tidak kelihatan. Tapi bisa mematikan, merugikan generasi muda,” sebutnya.

Dijelaskan, penyebab peningkatan kasus narkoba yang diungkap saat masa pandemi, diduga lantaran dimasa pandemic banyak orang nganggur sebagai akibat PHK kemudian stress yang justru menyebabkan orang melakukan tindak penyalahgunaan narkotika. Sementara terkait peredaran narkotika di Bangli itu, pihaknya menyoroti, sekarang sudah tidak ada batas antara desa dan kota.

“Karena kemajuan teknologi, desa juga rawan.  Shabu juga telah merambah ke desa, terutama yang diperhatikan di Bangli adalah tempat penambangan pasir. Disana kan perlu bekerja keras, disana penyalahgunaan shabu itu mesti perlu diperhatikan. Bukan sudah ada, tapi harus diperhatikan. Karena disini juga tidak ada BNN, saya harapkan BNN Gianyar memperhatikan ini,” pintanya.

Disisi lain Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli, Agus Pritiatno menyebutkan saat ini, jumlah warga binaan yang ditampung di Lapastik Bangli sebanyak 426 orang. “Jumlah tersebut, masih belum over capacity.  Itu masih dengan jumlah tempat tidur yang normal. Kalau dipaksakan bisa menampung 800-900 orang,”sebutnya. 

Lebih lanjut, pihaknya juga meyakinkan tidak ada peredaran narkotika terjadi di Lapastik Bangli. “Saya berani menjamin setelah didalam ini, mereka tidak akan berbuat lagi. Tiga bulan sekali kita lakukan test urine. Kalau ada yang positif, tentunya barang itu ada. Kami sudah berkomitmen dari atas ke bawah, saya sudah siap berani ambil siap dicopot.  Saya berani pertaruhkan jabatan apabila didalam, ada peredaran narkoba. Itu komitmen saya dengan semua,” tegas Agus Pritiatno dihadapan Kepala BNNP Bali.  

Karena itu, Lapastik Bangli diakui menjadi percontohan nasional, mengingat SOP pengamanan yang diterapkan sesuai standar nasional. “Selain itu, yang mendukung adalah faktor dari petugas dan alam yang mendukung.  Di desa ini, siapa yang berani bermain-main. Kalau di Kerobokan mungkin masih bisa lempar-lempar. Sehingga, kalau sampai barang ada, berarti saya tidak berhasil,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya sejauh ini menerapkan banyak kegiatan kepada warga binaan. “Selama ini, untuk rehab jangan justru dikasi metadon. Paling akan mencret-mencret. Sebab, memang untuk pemulihan itu, sangat berat. Sehingga kita menjadi percontohan,” pungkasnya. (ard)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Seorang Kakek Di Bunutin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Jum Jun 18 , 2021
Dibaca: 6 (Last Updated On: 18/06/2021)BANGLI-fajarbali.com | Aksi seorang kakek asal Banjar Dukuh, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, yang nekat melakukan bunuh diri ini benar-benar tidak patut untuk ditiru. Pasalnya, setelah tiga kali sempat melakukan percobaan bunuh diri, kakek bernama I Nengah Cangkir (79) akhirnya ditemukan tewas tergantung di rumahnya, Selasa (15/6/2021) […]

Berita Lainnya