Keluarga Korban Musibah Layang-layang Sesalkan Penanganan Petugas Ambulans di TKP

(Last Updated On: )

DENPASAR -fajarbali.com |Kematian Nyoman Losmen (61) korban musibah layang-layang, menyisahkan duka yang dalam bagi keluarganya. Namun pihak keluarga menyesalkan tindakan petugas Ambulans yang tidak segera membawa korban ke RSUP Sanglah Denpasar. Malah membiarkannya 1.5 jam di TKP sembari menunggu kedatangan petugas Satlantas Polresta Denpasar.

Hal itu disampaikan keponakan korban, Wayan Edi yang ditemui awak media di rumah duka di Jalan Tukad Penataran Gang Kokoak III Nomor 2, Serangan, Denpasar Selatan, Jumat (19/6/2020). Ia mengaku kesal dengan pelayanan petugas ambulan yang datang ke lokasi.

 

“Kami sangat kecewa. Petugas Ambulans seharusnya segera mengevakuasi ke rumah sakit setelah kecelakaan tapi malah dibiarkan tergeletak di pinggir jalan selama 1,5 jam. Padahal RS Sanglah tidak jauh dari lokasi. Kok sampai harus menunggu 1,5 jam baru dievakuasi,” ujarnya.

Diakuinya, petugas beralasan penanganannya harus sesuai protokol Covid-19. Kemudian, petugas juga mengambil kesimpulan sendiri kalau korban sudah meninggal dunia di TKP setelah menghantam mobil alat berat. 

Wayan Edi mengatakan petugas semestinya jangan berdalih Covid-19 sebagai alasan dalam kecepatan menangani situasi darurat. Semua orang tahu terkait hal itu. Bila harus memenuhi standar protokol kesehatan seharusnya petugas sebelum ke lapangan sudah siap sesuai standar. 

“Entah korbannya nanti mati atau bagaimana yang terpenting itu adalah pemberian pertolongan. Tapi jangan dibiarkan tergeletak dipinggir jalan. Apalagi petugasnya sudah mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). Mereka buat kesimpulan sendiri bahwa paman saya sudah meninggal. Harusnya keadaan darurat itu tidak boleh tunggu lama,” ungkapnya kesal. 

Terlebih, kata Wayan Edi, pamannya baru dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar setelah anggota Satlantas Polresta Denpasar tiba di TKP untuk melakukan penyelidikan. Tapi, Polisi yang datang malah memarahi para petugas ambulans agar segera mengevakuasi korban ke RS untuk mendapatkan pertolongan. 

“Saat polisi datang paman saya sudah meninggal. Sudah tidak ada denyut nadinya. Meski semua keluarga ikhlas dengan kepergian paman, tapi kami kecewa dengan penanganan petugas ambulan itu,” tutur Wayan Edi didampingi oleh sejumlah keluarganya kemarin.

Selain kesal dengan pelayanan petugas terhadap kecelakaan itu, Wayan Edi juga berharap adanya himbauan dari pemerintah tentang ketertiban bermain layang layang. Saat musim layangan seperti sekarang kata Wayan Edi banyak sekali orang bermain layangan tidak pada tempatnya. 

“Saya juga hobi main layangan, tapi tolonglah jangan sampai mengganggu fasilitas umum. Apalagi di jalan raya. Korban pengendara akibat tali layangan sudah banyak diberitakan. Mestinya penghobi layangan jadikan itu sebagai pelajaran. Saya berharap pemerintah untuk bisa menertibkan ini. Jangan sampai ada korban lain lagi,” tutur Wayan Edi. 

Sebelumnya, Kamis (18/6) pukul 14.30 Wita, Nyoman Losmen datang ke Gang Lumba Lumba, Sesetan untuk memperbaiki kipas anginnya yang rusak. Korban datang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy DK 5852 QX. Selesai memperbaiki kipas angin korban pulang ke rumah. Setibanya di mulut gang menuju Jalan Raya Sesetan, leher korban tersangkut tali layangan. 

Korban tidak berhenti tetapi berusaha melepas tali tersebut menggunakan tangan kirinya. Tapi tali layangan tak kunjung lepas. Sekitar 100 meter dari gang itu korban oleng hingga akhirnya menabrak mobil alat berat yang datang dari arah berlawanan. 

Korban meninggal dilokasi kejadian. “Rencananya hari Minggu (21/6) akan dikuburkan sementara sambil menanti ngaben massal,” ucap Wayan Edi. (hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pemancing yang Terseret Arus Pantai Candikusuma Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal

Jum Jun 19 , 2020
(Last Updated On: ) MELAYA -fajarbali.com |Pemancing yang terseret arus Pantai Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia, Jumat (19/6/2020) sore hari. 

Berita Lainnya