Kasus Covid-19 Di Bangli Bertambah, Total 3 Orang Dinyatakan Positif

(Last Updated On: 08/04/2020)

BANGLI – fajarbali.com | Dalam hitungan hari, perkembangan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bangli mengalami peningkatan yang cukup drastis. Pasalnya, jika sebelumnya sesuai data  Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Bangli yang diupdate tanggal 6 April 2020, hanya satu pasien dinyatakan positif terpapar virus corona. Sementara memasuki hari Selasa tanggal 7 April 2020, hasil update terakhir pukul 22.30 wita dinyatakan jumlah warga Bangli yang positif Covid-19 sebanyak tiga (3) orang. Dengan kata lain, jumlahnya meningkat lagi dua orang dibandingkan dengan data sehari sebelumnya.  

 

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kini menjadi 7 orang atau mengalami kenaikan satu orang dibandingkan dengan data sehari sebelumnya. Dari jumlah PDP tersebut, saat ini 4 orang (57%) masih menjalani perawatan dan 3 orang (43%) sudah pulang dan sehat.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 28 orang dan Orang Tanpa Gejala (OTG) 18 orang. Dari 18 berstatus OTG, 12 orang (67%) masih menjalani isolasi mandiri dan 6 orang (33%) sudah selesai menjalani isolasi mandiri. Dimana total pelaku perjalanan sebanyak 584 dengan rincian sebanyak 298 (51%) masih menjalani isolasi mandiri dan 286 (49%) sudah selesai isolasi mandiri.

Bupati Bangli  I Made Gainyar selaku Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bangli, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (08/4/2020), terkait adanya kenaikan kasus positif corona di Bangli, menyatakan pihaknya tidak mempunyai kewenangan menyampaikan hasil tersebut. “Kalau di kita, data yang bisa diberikan hanya sampai di PDP. Sedangkan terkait penentuan status positif atau negative, itu di Satgas Propinsi yang punya kewenangannya,” kilahnya.

Lanjut Made Gianyar, untuk warga Bangli yang berstatus PDP saat ini diakui sebanyak 7 orang. Sesuai data, empat masih dirawat di RSUP Sanglah. “Kewenangan kita memberikan keterangan hanya sampai di PDP saja,” tegasnya lagi. Lebih lanjut Bupati asal Desa Bunutin ini, menceritakan, kebanyakan pasien yang menyandang status PDP adalah warga yang baru datang dari bekerja di Luar Negeri. Seperti yang dari Selulung, Kintamani termasuk yang dari Abuan, Susut, mereka sebenarnya tinggal di Denpasar dan baru pulang dari perjalanan luar negeri. Tapi keluarganya ada di Bangli. “Hasil dari rapid test terhadap keluarganya itu, semuanya negative,” ungkapnya.

Selain itu untuk keluarga PDP asal Tegalasah, Tembuku yang tinggal di LC Uma Aya, Bangli hasil rapid testnya juga dinyatakan negative. Namun dipastikan lagi, di hari ke tujuh akan lagi dilakukan rapid test. “Kalau hasilnya, tetap negative sudah tidak perlu lagi dikarantina. Sebaliknya kalau hasilnya ada keluhan panas, batuk dikirim langsung ke Sanglah,”jelasnya.

Sejauh ini, Bupati dua periode ini juga menyebutkan, untuk di RSU Bangli tidak ada yang dirawat terkait kasus Covid-19. “Sesuai SOP, semua ODP wajib melakukan isolasi mandiri. Apabila ada panas dan batuk, awalnya ditangani tim kesehatan kita selama tujuh hari. Kalau tidak turun panasnya dikirim ke RSUP Sanglah sebagai Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19,” pungkas Made Gianyar. (arw).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Polwan Polres Karangasem Bagikan Sembako Ke Warga Terdampak Covid-19

Rab Apr 8 , 2020
Dibaca: 7 (Last Updated On: 08/04/2020)AMLAPURA – fajarbali.com | Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang terdampak virus corona (Covid-19), Korps Polisi Wanita (Polwan) Polres Karangasem membagikan paket sembako kesejumlah warga yang membutuhkan bantuan, terutama warga kurang mampu. Sedikitnya, Korps Polwan membagikan 13 paket sembako untuk warga kurang mampu di kelurahan […]

Berita Lainnya