https://www.traditionrolex.com/27 Kapolda: Tingkat Ketidakpatuhan Berlalulintas di Bali Tinggi - FAJAR BALI
 

Kapolda: Tingkat Ketidakpatuhan Berlalulintas di Bali Tinggi

(Last Updated On: 30/04/2019)

DENPASAR-fajarbali.com | Dalam giat Operasi Keselamatan Agung 2019 yang berlangsung di halaman Mapolda Bali, Senin (29/4/2019), Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menegaskan, tingkat ketidakpatuhan berlalu-lintas sangat tinggi di Bali.

Salah satu pelanggar terbanyak adalah kaum millennial yang usianya antara 17 tahun hingga 35 tahun.

Didampingi Direktur Ditlantas Polda Bali Kombespol AA Made Sudana, Irjen Golose menegaskan, Operasi Keselamatan ini dilaksanakan untuk menjaga, memberikan edukasi serta pencerahan kepada masyarakat dalam berlalulintas. Diharapkan, dalam pelaksanaannya menjadikan Bali sebagai model tertib berlalulintas.

“Karena berbicara Operasi Keselamatan, tentunya target yang saya bebankan kepada Direktur Lantas adalah menurunkan angka kematian, angka kecelakaan yang mengakibatkan luka berat,” ujar jenderal asal Manado Sulawesi Utara ini.

Irjen Golose mengatakan, pihaknya sering menegaskan agar dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan yang dulu dikenal dengan Operasi Simpatik ini, bisa berjalan dengan baik.

Apalagi untuk daerah Bali sebagai etalase dunia tourism yang merupakan pagar dan halaman depan Indonesia.
“Di Bali, banyak turis yang datang, dan kita sebagai bangsa Indonesia yang mau tertib bersama-sama menjaga budaya keselamatan berlalulintas,” tegasnya.

Diakuinya, penyebab tingginya kecelakaan lalulintas di Bali, karena ketidakpatuhan berlalulintas. Salah satu contoh tingginya kecelakaan lalulintas karena pengendara sepeda motor.

“Pengendara motor di Bali rata-rata kalau ada keagamaan, harusnya udengnya disimpan. Bukan memakai udeng, helmnya disimpan. Sehingga banyak kecelakaan terutama kendaraan bermotor,” bebernya.

Irjen Golose berjanji akan pelan-pelan merubah hal ini untuk tujuan keselamatan.

“Ini sebenarnya bisa dirubah pelan-pelan. Kalau saya lihat trend penurunan bukan peningkatan tapi penurunannya luar biasa di Bali,” sebutnya.

Soal generasi millennial yang mendomasi kecelakaan, jenderal bintang dua di pundak itu menegaskan, tingginya kecelakaan kaum millennial, juga karena tingkat kepatuhan yang masih berjiwa muda dan sebagainya.

Dibenarkannya, kecelakaan lalu-lintas di usia millennial 17 tahun sampai 35 tahun termasuk tinggi di Bali. Untuk itu, pihaknya juga sudah melaksanakan sosialisasi dalam berbagai kegiatan millennial, sehingga cepat menyadari betapa pentingnya keselamatan berlalulintas.

“Generasi millenial perlu kita jaga karena kedepan, kemampuannya dan kegunaanya bisa menghasilkan aset Negara,” ujarnya.

Karena kaum millennial menjadi sasaran, pihak kepolisian sudah banyak melaksanakan Operasi Lalulintas, untuk mengurangi banyaknya pengendara yang mabuk, dan sekarang sudah berkurang. “Operasi yang dilakukan bersamaan, tidak hanya Satuan Lalulintas tapi Reserse dan Sabhara dan patroli berskala besar,” tegasnya. (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Dikendalikan Napi Lapas, Edarkan Paketan Sabu Bentuk Semen

Sel Apr 30 , 2019
Dibaca: 12 (Last Updated On: 30/04/2019)BADUNG-fajarbali.com | Keterlibatan napi Lapas Kerobokan dalam jaringan narkoba diungkap Satresnarkoba Polres Badung.  Save as PDF

Berita Lainnya