https://www.traditionrolex.com/27 Kampanye Pencegahan Stunting. SDM Sehat, Tunjang Pariwisata Desa Lemukih - FAJAR BALI
 

Kampanye Pencegahan Stunting. SDM Sehat, Tunjang Pariwisata Desa Lemukih

(Last Updated On: 25/08/2022)

Promosi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Percepatan Penurunan Stunting di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Rabu (24/8).

 

SINGARAJA – fajarbali.com | Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, tersohor hingga ke mancanegara karena panorama beberapa air terjunnya yang menakjubkan.

Jika tidak pandemi Covid-19, ribuan wisatawan mancanegara dan domestik berbondong datang ke desa ini, sama seperti Sekumpul, desa tetangganya.

Pariwisata yang berkualitas, harus didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pula. Caranya, dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, tidak ada seorang pun yang sampai menderita stunting (gangguan gizi kronis pada balita).

Demikian dikatakan Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana di sela Promosi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Percepatan Penurunan Stunting di Desa Lemukih, Rabu (24/8/2022).

Kariyasa berpendapat, Bali yang bergantung pada sektor pariwisata sangat rentan dengan berbagai isu, seperti bencana alam, keamanan, dan kesehatan. Sehingga, jika masyarakatnya sehat, akan menjadi promosi yang baik bagi wisatawan.

“Untuk itu saya mengajak masyarakat Lemukih untuk memperhatikan betul kesehatan anggota keluarga, terutama kesehatan ibu hamil dan balita agar tidak terkena stunting,” pintanya.

Stunting, kata Kariyasa, menjadi isu strategis nasional yang secara serius digarap pemerintah. Maklum saja, prevalensi stunting nasional menyentuh 24,4 persen. Artinya satu dari lima anak Indonesia terindikasi stunting. Sehingga Presiden Jokowi menerbitkan Perpres 72 tahun 2021.

“Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), salah satu mitra kami di Komisi IX ditunjuk menjadi komandan, koordinator menurunkan target stunting. Mari kita berkolaborasi menyukseskannya,” tambah Kariyasa.

Pada kesempatan itu, Kariyasa menyerahkan bantuan puluhan kardus paket makanan tambahan ibu hamil dan balita guna mendongkrak asupan gizi masyarakat Sekumpul, serta berbagi “door prize” menarik untuk memotivasi warga.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih menjelaskan, prevalensi stunting di Provinsi Bali sebesar 10,9 persen. Targetnya, pada 2024 turun menjadi lima persen atau bahkan jauh di bawahnya.

Target ini, menurut Luh De Sukardiasih, bisa tercapai apabila semua komponen terlibat, mengingat stunting adalah masalah kompleks yang membutuhkan gotong royong lintas sektor.

“Kita berkolaborasi dengan semua dinas. Misalnya dinas PU mengurus sanitasinya, dinas pendidikan membangun fasilitas pendidikan, dinas sosial memperhatikan bantuan, dinas kesehatan memperhatikan layanan dasar, dan seterusnya,” kata Luh De.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Buleleng I Nyoman Sutjidra diwakili Kepala Dinas P2KBP3A Buleleng Nyoman Riang Pustaka menyebut program ini adalah wujud sinergi eksekutif dan legislatif yang turun bersama di tengah masyarakat.

Riang melanjutkan, upaya penurunan stunting tidak seperti makan cabai yang pedasnya terasa seketika. Namun, upaya yang dilakukan saat ini baru terasa minimal 2030 mendatang saat Bali menyambut bonus demografi.

“Bonus demografi ini akan menjadi berkah apabila diciptakan dengan baik hari ini. Dan sebaliknya, akan jadi musibah jika tidak diciptakan dari sekarang,” jelas Riang.

Buleleng, lanjut Riang, menargetkan prevalensi stunting 5,5 persen tahun 2024 yang saat ini masih berkisar di angka 8,9 persen. Pemerintah Kabupaten Buleleng, menurutnya, ingin membuktikan diri bisa menciptakan generasi berkualitas dengan memperhatikan layanan dasar dan pendidikan masyarakatnya.

Perbekel Desa Lemukih Nyoman Linggih mengapresiasi program kemitraan BKKBN dengan Komisi IX DPR RI tersebut, dan berharap desa yang dipimpinnya mendapatkan pendampingan berkelanjutan. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Jembatan Kaca Sepanjang 199 Meter dengan View Air Terjun Tegenungan

Kam Agu 25 , 2022
Jembatan tersebut menggunakkan kaca anti retak dan efek retak sehingga memicu adrenalin para pelintas mampu memikul beban 40 ton.
IMG_20220825_110206-424a95ae

Berita Lainnya