https://www.traditionrolex.com/27 Jumlah Terbatas, 41 Penyuluh Pertanian Tangani 486 Subak di Gianyar - FAJAR BALI
 

Jumlah Terbatas, 41 Penyuluh Pertanian Tangani 486 Subak di Gianyar

Dari data yang ada, sebanyak 41 tenaga penyuluh menggawangi 486 subak yang ada di Gianyar. Kondisi ini tentunya membuat tenaga penyuluh bekerja ekstra keras, agar program-program pertanian sampai ke petani dengan cepat.

 Save as PDF
(Last Updated On: 26/10/2022)
GIANYAR-fajarbali.com | Produksi pertanian di Gianyar juga bergantung pada keahlian dan kesigapan tenaga penyuluh pertanian. Hanya saja tenaga penyuluh pertanian di Gianyar samoai saat ini masih sangat terbatas. 
Dari data yang ada, sebanyak 41 tenaga penyuluh menggawangi 486 subak yang ada di Gianyar. Kondisi ini tentunya membuat tenaga penyuluh bekerja ekstra keras, agar program-program pertanian sampai ke petani dengan cepat. Salah satu Koordinator Penyuluh Pertanian, Ni Made Sumpahyani, Rabu (26/10/2022) mengakui kalau tenaga penyuluh masih sangat terbatas. Dikatakan, tenaga penyuluh dari Pemkab Gianyar terdapat 23 penyuluh dan 13 penyuluh dari tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL TBPP) dari pemerintah pusat. “Ya, kalau dirata-ratakan, setiap penyuluh mengawal 17 subak, namun kerja kami efektif,” jelas Sumpahyani. 
 
Hanya saja, saat ada program baru dari pemerintah pusat, terkadang tenaga penyuluh kelabakan sampai kehabisan waktu untuk memberikan pendampingan. Dikatakan, saat ini 1 tenaga penyuluh membidangi empat desa di Gianyar. “Tergantung luas desa dan jumlah subak si satu desa, semua subak terisi penyuluh,” ujarnya. Dimana saat adanya program padi organik dengan menggunakan pupuk organik, tenaga penyuluh mesti kerja ekstra meyakinkan petani agar beralih ke organik. “Meyakinkan petani butuh waktu dan harus ada hasil nyata, sehingga kami cari contoh pertanian organik yang sudah berhasil,” bebernya. 
 
Di samping itu saat ini, sebagian tenaga penyuluh sudah cukup umur dan ada yang akan memasuki masa pensiun. Sehingga harapannya, tenaga penyuluh bisa ditambah dan diisi dengan tenaga yang muda. “Namun kami terus bekerja, semua berjalan dengan baik. Kami efektifkan kerja dengan membuat grup WA berkoordinasi dengan petani,” ujarnya. Sekali pun masih ada beberapa petani yang masih gaptek dan tidak memiliki perangkat Android. Sedangkan secara umum, keluhan petani seputar soal pemeliharaan padi, karena adanya serangan wereng, kutu atau ulat. “Bila ditemui masalah, kami koordinasi dengan Dinas Pertanian, sehingga persoalan teratasi,” ujarnya.sar
 Save as PDF

Next Post

Didakwa Edarkan Sabu, Ganja dan Ekstasi, Dua Pemuda Ini Terancam Menua Dipenjara

Rab Okt 26 , 2022
"Seharusnya sidang mengagendakan pemeriksaan saksi, tapi karena tidak ada saksi yang hadir, maka sidang ditunda pekan depan," jelas Aprianus Kabubu Pajanji, yang merupakan kuasa hukum dari terdakwa Ichas Dwi Krisna
0722cbf1-947d-4bd1-9105-4b74eee86514-8b0db000

Berita Lainnya