Peluncuran Program tersebut melalui pengguntingan pita oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo , didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba serta Wakilnya I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Ketua MPR Ri Bambang Soesatyo ( Bamsoet ) memberikan apresiasinya kepada Pemkab Jembrana atas launching program JkJ. Menurutnya sudah kewajiban pemerintah memberikan pelayanan baik khususnya disektor kesehatan kepada masyarakat.
Baca Juga :
Optimalisasi Pendapatan dan Perjuangkan Dana Pusat, Ketua Dewan Dukung Langkah Bupati Badung
Bupati Sanjaya Hadiri Rangkaian Upacara Pemelaspasan dan Pujawali di Pura Puseh Abian Tuwung
"Selamat atas diluncurkannya program ini. Semoga bermanfaat dan memudahkan warga Jembrana dalam mengakses pelayanan kesehatan," terang Bamsoet.
Kepada Bupati Jembrana , Bamsoet juga titip pesan untuk fokus soal penanganan covid-19.
"Realisasi vaksinasi Bali cukup tinggi demikian juga di Jembrana. Saya optimis ditambah penerapan prokes secara disiplin, pertengahan tahun, Bali sudah siap kembali menerima wisatawan. Baik itu domestik maupun internasional," ujarnya.
Menurut Bupati Tamba, program JKJ Plus ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sementara nilai plusnya berupa layanan home care, emergency medical service dan aplikasi med care utk konsultasi kesehatan online.
"Jadi ini tujuannya semata mata mendekatkan pelayanan pemerintah daerah akan menempatkan dokter- dokter di desa-desa yg selama ini jauh dari pelayanan kesehatan. Secara rutin mereka juga ditugasi melayani kesehatan orang-orang suci seperti Sulinggih, Kyai Haji/ tokoh umat muslim, Pendeta dan Biksu di kediaman masing2," jelas Tamba.
Dijelaskan, pendekatan pelayanan kesehatan juga akan didukung oleh aplikasi mobile (Med Care) berupa konsultasi dengan tenaga medis. Tujuannya untuk memudahkan ibu hamil atau yg sedang mengalami gejala gangguan kesehatan.
Kadis Kesehatan Jembrana Dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata secara teknis menjelaskan program JKJ plus ini didukung oleh tim dari puskesmas dengan 10 mobil dan 1 mobil swab RSU Negara. Masing masing tim lengkapi dengan petugasnya. Terdiri atas dokter, paramedis, analis, ahli gizi dan nakes lainnya.
"Ini sesuai dengan visi bupati dan wakil bupati ,dalam 100 hari kepemimpinannya mewujudkan program prioritas dibidang kesehatan. Melalui penerapan visi pada poin Jana Kerti, mendekatkan pelayananan, khususnya bagi masyarakat yang belum mandiri untk memperoleh layanan di fasilitas layanan kesehatan(fasyankes) . Nantinya secara rutin mereka dikunjungi," jelas Parwata.
Kemudian tim dari masing masing puskesmas tersebut setiap bulannya akan dimonitoring melalui pelaporan kegiatan. (prm)