MANGUPURA – fajarbali.com | Menjelang hari raya Galungan, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pendataan jumlah babi siap potong. Dinas Pertanian dan pangan bahkan memastikan tidak ada kekurangan daging babi menjelang hari suci agama Hindu tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, Wayan Wijana mengatakan, berdasarkan hasil pendataan dan koordinasi dengan Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali, populasi babi memang mengalami penurunan.
“Kalau dilihat dari populasinya memang mengalami penurunan pasca adanya virus tersebut. Namun kini masyarakat sudah mulai melaksanakan restocking, dan kita pastikan di Badung Babi aman jelang Galungan,” ujarnya, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga :
Mulai April, Pemkab Karangasem Bakal Berikan Bantuan Sembako Untuk Warga Yang Karantina Mandiri
Terapkan Prokes, Pujawali di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Tetap Digelar Selama Lima Hari
Namun, Wijana mengakui, harga daging babi hingga saat ini masih tinggi. Sebab, jumlah babi siap potong tidak banyak jika dibandingkan dengan sebelum adanya virus.
“Kami pastikan di Badung jumlah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya sembari mengatakan kalau daging berat hidup harganya mencapai Rp 40ribu sampai dengan Rp 50 ribu perkilogram.
Dijelaskan, untuk di Kabupaten Badung sendiri pada Hari Raya Galungan ini jumlah babi yang siap potong sekitar 1.342 ekor. Sedangkan kebutuhan untuk hari raya, jika mengacu data pemotongan babi hari raya Galungan sebelumnya sebanyak 1.062 ekor.
“Jadi masih ada sebanyak 280 ekor Babi yang lebih, jika berbicara masalah data. Namun kenyataannya Babi bisa saja melebihi dari itu, lantaran di desa-desa warga sudah ada yang memelihara babi yang ditaruh di belakang rumahnya,” jelasnya.
Mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung tersebut mengatakan mengatakan di Kabupaten Badung yang sudah terdata ada sekitar sekitar 160 peternak Babi. Sehingga beberapa peternak babi tersebut, ada yang babinya sudah siap potong, sehingga untuk babi di Badung melebihi kebutuhan.
“Jadi untuk hari raya ini tercukupi (Babi -red), mudah-mudahan masyarakat tetap akan melakukan restocking dengan tetap menerapkan biosecurity. Sehingga kebutuhan akan Babi di Badung terpenuhi,” tungkasnya.