Jangan Anggap Sepele, Waspadai Infeksi Virus Corona Pada Anak

DENPASAR - fajarbali.com | Meski kasus infeksi virus Corona pada anak relatif jarang terjadi, orang tua tetap harus mewaspadainya. Penting bagi orang tua untuk mengenali langkah pencegahan dan apa saja gejala yang bisa menandakan anak terinfeksi virus Corona. Infeksi virus Corona, atau yang dikenal juga dengan sebutan COVID-19, merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan.

 

 

Penderita COVID-19 sejauh ini kebanyakan adalah orang dewasa. Namun, kasus pada anak-anak juga telah dilaporkan, termasuk pada balita. Gejala COVID-19 pada anak cenderung ringan seperti pilek biasa, atau bahkan bisa tanpa gejala. Hal ini diduga karena pada anak-anak, kelenjar timus yang terlibat dalam sistem imun tubuh masih bekerja secara maksimal.

 

Dikutip dari laman Alodokter, gejala infeksi virus Corona yang bisa muncul pada anak meliputi, demam, pilek, radang tenggorokan atau tenggorokan kering, batuk-batuk, dan sesak napas. Selain itu, gejala gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare, juga bisa terjadi meskipun sangat jarang. Walaupun umumnya ringan, gejala pada anak-anak juga bisa berkembang menjadi syok sepsis dan acute respiratory distress syndrome atau gagal napas akut yang sangat berbahaya.

 

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr. dr. I Ketut Sudartana, SpB (KBD) menjelaskan, berikut ada beberapa cara pencegahan infeksi virus Corona atau COVID-19 yang bisa diterapkan orang tua pada anak.

 

Pertama, ajari anak mencuci tangan dengan benar. Ajarkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan ia membasuh seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan ujung kuku.

 

"Biasakan anak untuk mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin. Orang tua juga bisa menyediakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% bila tidak ada air dan sabun saat perlu mencuci tangan," jelasnya.

 

Kedua, biasakan anak menggunakan masker. Penggunaan masker juga dapat mencegah penularan virus Corona pada anak. Pilihlah masker yang ukurannya pas untuk anak-anak dan anjurkan anak memakai masker bila berada di dekat orang yang sedang sakit. Jangan lupa untuk mengajarinya cara memakai masker yang benar dan ingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh masker.

 

Ketiga, berikan anak makanan bergizi.

Asupan gizi yang kaya akan sayuran dan buah-buahan tinggi beta karoten, seperti wortel dan jeruk, diketahui dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi, termasuk infeksi virus Corona.

 

"Guna membangun daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah infeksi virus Corona pada anak, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan kepada anak telah dimasak hingga matang," ujar Sudartana.

 

Keempat, ajak anak untuk rutin berolahraga. Tidak hanya menjaga kebugaran, berolahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, ajaklah anak untuk rutin berolahraga, minimal 15-30 menit sehari.

 

"Selain dengan menerapkan cara-cara tersebut, ingatkan juga anak untuk menutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk, serta tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan," imbuhnya.

 

Pencegahan infeksi virus Corona pada anak sebenarnya sama dengan cara pencegahan pada orang dewasa. Namun, perlindungan penyakit pada anak juga perlu ditambah dengan melengkapi imunisasinya. Walaupun belum ada vaksinasi khusus untuk virus Corona, pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap.

 

Selain itu, sebisa mungkin hindari anak berpergian ke luar rumah, kecuali ketika ada keperluan yang sangat penting. Ini mungkin bisa membuatnya merasa bosan, namun membatasi berpergian sangat penting untuk menghindarkannya dari penularan virus Corona.

 

"Jika anak menunjukkan gejala flu dan mengalami demam, sebaiknya biarkan beristirahat di rumah. Bila perlu, orang tua juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit terdekat," tutupnya. (dar).

Scroll to Top