ITEKES Bali Bantu Pecahkan Permasalahan Kesehatan di Pedungan

Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali berkontribusi memecahkan berbagai permasalahan kesehatan di Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar yang dikemas dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Program Profesi Ners.

(Last Updated On: )
Lurah Pedungan I Kadek Ermanto mengembalikan mahasiswa secara simbolis kepada ITEKES Bali menandai ditutupnya PKL.

DENPASAR-fajarbali.com | Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali berkontribusi memecahkan berbagai permasalahan kesehatan di Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar yang dikemas dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Program Profesi Ners ITEKES Bali.

PKL di 14 banjar se-Kelurahan Pedungan itu juga diikuti sejumlah mahasiswa Kebidanan. Mahasiswa telah mengabdi sejak enam minggu, berkolaborasi dengan aparat banjar, kelurahan serta masyarakat. PKL ditutup dirangkai dengan Musyawarah Desa II, Senin (27/5/2024) di Wantilan Banjar Pitik, Pedungan.

Adapun lima prioritas masalah kesehatan yang disasar, yakni defisit kesehatan komunitas pada pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, defisit kesehatan pada lansia, perilaku kesehatan cenderung berisiko pada pasangan usia subur dan wanita usia subur, perilaku kesehatan cenderung berisiko pada gizi masyarakat, dan perilaku kesehatan cenderung berisiko pada manajemen kesehatan keluarga.

Lurah Pedungan I Kadek Ermanto, menyambut baik PKL mahasiswa dan dosen ITEKES di wilayahnya. Kegiatan serupa, menurut Ermanto, telah berlasung kontinyu karena Kelurahan Pedungan menjadi salah satu desa binaan ITEKES Bali.

Sebagai salah satu kelurahan padat penduduk di Denpasar, Ermanto menilai wilayahnya tentu berpotensi menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ketertiban, sosial budaya hingga kesehatan. Misalnya yang sedang marak akhir-akhir ini demam berdarah dan stunting pada balita.

“Kehadiran adik-adik mahasiswa ITEKES Bali tentu sangat bermanfaat luar biasa bagi kami. Memang kami telah melaksanakan program-program bidang kesehatan, namun ITEKES hadir untuk memperkuat program tersebut,” kata Ermanto.

Selama enam minggu, lanjut Ermanto, mahasiswa dan dosen ITEKES telah menanamkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada warganya yang berjumlah kurang lebih 6000 jiwa, tersebar di 14 banjar.

“Mahasiswa dan dosen ITEKES ini kan orang-orang yang berkompeten di bidang kesehatan. Jadi saya yakin masyarakat akan menyerap dan mengimplementasikan pesan PHBS,” katanya sembari memohon maaf jika selama PKL terjadi hal-hal yang tidak berkenan di hati mahasiswa.

Kepala Program Studi Program Profesi Ners ITEKES Bali AA Ayu Yuliati Darmini, S.Kep. Ns., MNS., mewakili rektor, menjelaskan, Kelurahan Pedungan memang masuk desa binaan ITEKES Bali, sehingga kegiatan PKL yang notabene implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan secara berkesinambungan di wilayah ini.

Telah banyak hal yang dilakukan bahkan sebelum PKL yang menitik-beratkan pada sosialisasi PHBS lewat komunikasi langsung maupun membagikan banner. Materi yang dibahas mulai dari kesehatan ibu, anak, lansia, hingga bahaya merokok. “Intinya menyangkut usaha-usaha meningkatkan derajat kesehatan warga Pedungan,” jelas AA Yuliati.

PKL menurutnya, juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk merasakan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. Mengamalkan ilmu-ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. Setelah lulus nanti, mahasiswa sudah mengantongi pengalaman praktik.

Tidak berhenti sampai di sini, selanjtunya ITEKES Bali akan mengkaji hasil-hasil selama PKL yang ditindaklanjuti dengan penelitian. Pihaknya pun berterima kasih kepada Lurah, Kepala Lingkungan 14 banjar, prajuru adat serta masyarakat yang telah menerima sivitas ITEKES Bali dengan baik. “Semoga apa yang kami telah lakukan bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya

 

Next Post

Anak TK Diedukasi PHBS dan Kesehatan Gigi

Rab Mei 29 , 2024
Edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dinilai lebih efektif diterapkan pada anak usia dini. Sebab anak-anak usia dini memiliki kemampuan meniru yang baik, dan materi yang diberikan akan melekat dalam ingatan sampai mereka dewasa.
WIRATAAAA

Berita Lainnya