International Community Service, Kolaborasi UTM Malaysia dengan FP Unwar

UTM dan Unwar Wanagiri-c77fb2c2

Loading

INTERNATIONAL Community Service di Desa Wanagiri, Sukasada, Buleleng, kerja sama FP Unwar dengan Universiti Teknologi Mara Malaysia, Rabu (21/12).

 

DENPASAR – sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Bekerjasama dengan Faculty of Applied Sain Universiti Teknologi Mara (UTM) Malaysia, Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP Unwar) melaksanakan pengabdian Masyarakat International atau International Community Service di Desa Wanagiri, Sukasada, Buleleng.

Kegiatan yang melibatkan empat Program Studi dilingkungan FP Unwar tersebut dilaksanakan pada Rabu (21/12).

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat International Dr. Ir. Luh Suriati, M.Si mengatakan dalam rangka meningkatkan kemandirian masyarakat Desa Wanagiri, pihaknya bersama tim kembali melaksanakan pendampingan akan tetapi saat ini dikemas dalam bentuk Pengabdian Masyarakat International yang dilakukan atas kerja sama dengan Universiti Teknologi Mara Malaysia.

Kata dia, tujuan International Community Service adalah untuk membantu masyarakat Desa Wanagiri dalam memecahkan masalah dengan memberikan empat topik utama yakni pemanfaatan limbah kopi menjadi pupuk hayati, perbaikan pengolahan kopi, pemberian complete feed untuk peternakan dan menggali potensi budi daya ikan nila.

Hal itu dilakukan karena Desa Wanagiri memiliki potensi yang besar terutama di bidang pariwisata. "Jadi ada banyak daya tarik pariwisata yang bisa diberdayakan sambil mengembangkan ekowisata sebagai pendukungnya," ujar Suriati, Rabu (21/12) dikonfirmasi dari Denpasar.

"Untuk itu kita akan terus melakukan pendampingan secara berkelanjutan agar desa ini bisa menjadi mandiri,” imbuh dia.

Sementara itu Perwakilan dari Faculty of Applied Sain Universiti Teknologi Mara Malaysia Ts. Dr. Aida Firdaus bt Muhammad Nurul Azmi mengatakan, tujuan kedatangannya ke Bali mengadakan international community service untuk memperkenalkan salah satu program yang disebut Food Arcade (Foodology Arcade & Recycle).

Program ini, lanjutnya, merupakan salah satu inovasi dari produk pangan dan pemanfaatan limbah dari makanan dengan cara didaur ulang serta dijadikan produk yang lebih berguna dan bisa dikonsumsi sehingga menjadi Zero Waste (Nol Limbah).

BACA JUGA:  Kuota Delapan Kelas SMP Nasional Denpasar Terisi Penuh

Produk tersebut dalam bentuk sambal nangka, yang bisa dikonsumsi dengan nasi ataupun ketupat. Selain itu ia juga memperkenalan teknologi pengawetan makanan dengan cara di-retud (dipanaskan).

Setelah divakum dan dipanaskan menggunakan alat khusus dengan suhu 120’c selama 15 menit, ia mengklaim ketupat tersebut bisa tahan di suhu ruangan sampai dengan dua tahun.

Kepala Desa Wanagiri Made Suparanton, mengucapkan terimakasih kepada Universitas Warmadewa dan juga kepada Univeristi Teknologi Mara yang telah berkenan melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Wanagiri.

Pihaknya merasa sangat bersyukur dengan diadakannya kegiatan tersebut masyarakatnya mendapat pengetahuan baru tentang pengolahan kopi dan juga Food Arcade.

Menurutnya kedua hal tersebut sangat penting dikembangkan untuk mewujudkan keberlanjutan dan ketahanan pangan. “Mudah-mudahan dengan ini masyarakat kami mendapatkan inspirasi dan pengetahuan baru guna untuk meningkatkan kemandirian serta menunjang potensi pariwisata yang kami miliki disini,”pungkasnya.

Kegiatan juga diisi dengan memberikan pelatihan bagi masyarakat Desa Wanagiri yang diberikan oleh pihak Unwar dan Universiti Teknologi Mara, Malaysia. (Gde)

Scroll to Top