Indonesia Kekurangan Belasan Ribu Penata Anestesi, Peluang Emas bagi Calon Mahasiswa!

u10-IMG-20251113-WA0008
Mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi, Fakultas Kesehatan, ITEKES Bali, sedang mengikuti praktik. 

DENPASAR-fajarbali.com | Kebutuhan penata anestesi di Indonesia sangat tinggi, dengan kekurangan yang signifikan karena jumlah yang ada belum memenuhi permintaan dari sekitar 3.000 rumah sakit. 

Saat ini, diperkirakan terdapat kekurangan lebih dari 18.000 tenaga penata anestesi, dan masalah ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga beberapa dekade ke depan. 

Untuk mengatasi kekurangan ini, pemerintah mewajibkan pendidikan formal dan beberapa perguruan tinggi telah membuka program studi D4 Keperawatan Anestesiologi. 

Salah satu perguruan tinggi di Bali yang mengelola Program Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi, adalah Insitut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali. Perguruan tinggi ini sudah terakreditasi Unggul.

Kaprodi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi, Fakultas Kesehatan, ITEKES Bali, dr. I Gde Agus Shuarsedana Putra, SpAn., menjelaskan, program studi ini menyiapkan mahasiswa untuk menjadi penata anestesi profesional yang berperan penting dalam pelayanan perioperatif anestes.

Mulai dari pra-anestesi, intra-anestesi, hingga pasca-anestesi selain itu pelayanan manajemen nyeri, kegawatdaruratan dan bencana serta perawatan intensive terkhusus penanganan airway - breathing – circulation dengan mengutamakan patient safety dengan keunggulan.

"Kami berkomitmen menghasilkan lulusan Penata Anestesi yang berkarakter, berdaya saing global, dan unggul dalam pelayanan keperawatan anestesi, khususnya anestesi gangguan kardiovaskular yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat tahun 2034," ujar dr. Agus.

dr. Agus melanjutkan, Program Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali sudah direkognisi dan menjadi member pendidikan keperawatan anestesiologi internasional (International Federation of Nurse Anesthetists ) tersertifikasi Bachelor of Aplied Health Nursing Anestesiology May 2024 – May 2029.

Program Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali telah menyusun visi misi dan unggulan Prodi yang diturunkan dari visi misi Fakultas Kesehatan dan Institusi. 

Dalam proses penyusunannya telah melibatkan berbagai pihak dengan konsep pentahelix yang tidak hanya meliputi dosen, mahasiswa, alumni, pengguna lulusan, mitra, organisasi profesi dan tendik, tetapi juga telah menghadirkan para ahli, pemerintah, masyarakat dan media. 

BACA JUGA:  Fakultas Teknik UNHI Siap Hadapi Revolusi 4.0

Visi misi tersebut juga telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi internal, eksternal, tren masa depan serta globalisasi. Visi dan unggulan Prodi Pendidikan Program Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali Itekes Bali dalam melaksanakan visi dan keunggulan tersebut Program Studi telah bekerja sama dengan stakeholder terkait.

Selanjutnya Visi tersebut diterjemahkan ke dalam misi yang disebut Sad Cita dan diterjemahkan ke dalam Renstra serta Renop Prodi.

"Visi kami, menghasilkan lulusan Penata Anestesi yang berkarakter, berdaya saing global, dan unggul dalam pelayanan keperawatan anestesi, khususnya anestesi gangguan kardiovaskular yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat tahun 2034," kata dr. Agus.

Kemidian, misi dituangkan dalam enam poin, di antaranya; menyelenggarakan tata kelola program studi yang berstandar mutu untuk menghasilkan luaran berdaya saing global, menyelenggarakan pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi yang efektif, inklusif, adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berlandaskan kearifan lokal yang unggul dalam pelayanan keperawatan anestesi, khususnya anestesi gangguan kardiovaskular

Kemudian, elaksanakan penelitian berkelanjutan di bidang keperawatan anestesi, yang unggul dan berdampak pada peningkatan pelayanan keperawatan anestesi, khususnya anestesi gangguan kardiovaskular, melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset dengan keunggulan pelayanan keperawatan anestesi, khususnya anestesi gangguan kardiovaskular dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Lalu, melaksanakan kerja sama strategis di tingkat regional, nasional, dan internasional untuk memperkuat Tridharma perguruan tinggi, serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan di bidang keperawatan anestesi, khususnya pelayanan keperawatan anestesi gangguan kardiovaskular untuk mendukung terwujudnya sumber daya manusia yang profesional, unggul, dan kompetitif di tingkat global.

Kembali soal prosek lulusan, ia mengajak calon mahasiswa untuk tidak ragu memilih jurusan ini. Sebab, kebutuhan dan kekurangan

BACA JUGA:  Wabup Patriana Inginkan Mahasiswa Ikut Organisasi

"Indonesia kekurangan banyak penata anestesi. Satu survei menunjukkan hanya 0,42% dari total 582.023 perawat di Indonesia yang bekerja di pelayanan anestesi, sementara kebutuhan idealnya adalah 28.395 penata anestesi. Jadi sampai 30 tahun ke depan masih besar peluang ini," pungkasnya.

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top