TABANAN – fajarbali.com | Imbas Virus Corona di Wuhan, China berdampak pada geliat perekonomian di Bali khususnya Pasar Kodok di Jalan Turi Nomor 35X, Desa Dauh Peken, Tabanan sepi pengunjung dikarenakan ketakutan pembeli tertular Virus Corona melalui pakian bekas asal China. Pasalnya, Pasar Kodok merupakan pasar yang menjual kembali pakaian-pakaian bekas yang sudah tidak terpakai tetapi dengan kualitas import dengan kualitas yang baik.
Hal tersebut dikatakan oleh Pedagang baju dan jaket bekas kualitas ekspor, Nurbuat menjelaskan bahwa pakian bekas asal China sekarang ini Senin (10/2/2020) dipastikan sudah tidak ada lagi, sebab pasokan pakian bekas asal China tidak lagi diperbolehkan masuk ke Indonesia. Kendatipun, kalau ada pakian bekas asal China yang beredar di Pasar Kodok merupakan pakian dengan stok lama. Penurunan pengunjung ke Pasar Kodok menurutnya sangat drastis sekali bahkan bisa terhitung dengan jari perharinya, sehingga dalam sehari belum tentu ada barang yang terjual.
“Gara-gara Virus Corona lapak saya sepi mas, padahal baju bekas dari China sudah gak bisa masuk ke Indonesia,” jelasnya.
Begitu juga dengan pedagang pakian bekas lainya asal Madura, Siti Fadilah yang mengatakan omset jualnya menurun drastis, biasanya Siti menjual pakiannya dalam sehari menghasilkan omset hingga jutaan Rupiah. “Sepi sekaran saya berjualan hingga siang ini saya belum ada yang laku pakian bekas saya,” tuturnya.
Selain itu juga Fadilah mengakui, hingga saat ini belum belum ada petugas pemerintah khususnya Disperindag untuk melakukan pengecekan apakah ada pakian bekas dari China yang di jual di Pasar Kodok, untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona ke Bali. “Tidak ada petugas pemerintah yang memeriksa pakian dari China di Pasar Kodok,” jelasnya.
Sementara Kadis Perdagangan Tabanan, I Gusti Ngurah Arya Wardana ketika akan dimintai keterangan terkait penjualan pakian bekas asal China di Pasar Kodok tidak bisa dihubungin hingga berita ini diturunkan. (kdp).