Bupati Jembrana Putu Artha menjawab pemandangan umum fraksi dalam rapat paripurna di DPRD Jembrana, Selasa (21/11/2017). Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa, dihadiri Wakil Bupati Made Kembang Hartawan dan sejumlah pejabat lainnya.
NEGARA-fajarbali.com | Dalam jawabannya, Bupati Artha menyampaikan terkait ide untuk merevitalisasi Mendopo Kesari menjadi Taman Budaya Mendopo Kesari. “Saya sependapat hal ini, karena ini merupakan ide yang sangat baik dan visioner, namun demikian, ide ini perlu dikaji secara mendalam, karena memerlukan perencanaan yang komprehensif,” ujar Artha.
Untuk menata Mendopo Kesari, langkah awalnya perlu disiapkan lahan parkir sebelum melakukan revitalisasi Mendopo Kesari. Lahan yang paling mungkin dimanfaatkan, yakni lahan di kantor Perusda Jembrana. “Jika ini dilaksanakan, tentunya, terlebih dahulu harus memindahkan kantor Perusda ke tempat lain,” ujarnya.
Selain soal taman budaya Mendopo Kesari, juga menyampaikan tentang pendirian BPR di Jembrana. Pihaknya sudah menyiapkan administrasi sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh OJK. Kemudian merancang anggaran dasar BPR serta menyiapkan perekrutan direksi dan dewan komisaris BPR serta untuk selanjutnya dapat dilaksanakan uji kelayakan dan kepatutan. Tahun 2018 pendirian BPR tersebut telah dianggarkan sebesar Rp 250 juta yang dipergunakan untuk memproses perijinan pendirian BPR.
Selanjutnya soal guru abdi di SD, SMP dan TK serta tenaga tata usaha SD dan SMP diangkat jadi guru kontrak, disepakati. “kami sudah lakukan kepada guru abdi di SD dan SMP secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” terangnya. Berkaitan dengan saran untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru SD yang telah dikontrak guna meningkatkan kompetensinya, juga sudah disepakati. Hal ini telah dilakukan melalui kegiatan kelompok kerja guru (KKG) yang secara berkesinambungan dilaksanakan.
Tidak hanya itu, Bupati Artha juga menjawab sejumlah saran dewan yang dituangkan dalam pemandangan umum fraksi. (prm)