BANGLI-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Fenomena alam langka berupa hujan es melanda wilayah dua desa yakni desa Landih dan desa Pengotan, Bangli, Senin (9/12/2019) siang.
Kondisi ini tak pelak menyebabkan warga di dua desa tersebut, terkejut dan sempat panik. Pasalnya, guyuran hujan es sebesar biji jagung tersebut mengguyur hingga hitungan jam disertai angin kencang. Lebih parah lagi, saat hujan es mengguyur, tentunya menyebabkan suara ribut kletak-kletok saat menimpa atap rumah warga.
Hal ini diakui salah seoarang tokoh masyarakat banjar Langkaan, Landih, I Nengah Darsana. Disampaikan, hujan es yang melanda di wilayahnya tersebut diawali dengan hujan lebat turun sekitar pukul 13.00 wita. “Setengah jam saat hujan mulai turun, tiba-tiba terdengar suara tak tek tok di atap. Setelah dicek ternyata hujan es sebesar biji jagung,” jelas Darsana yang juga anggota DPRD Bangli ini.
Disampaikan, wilayah yang dilanda hujan es tersebut diketahui ada dua desa yakni Desa Landih dan Pengotan. “Ini fenomena alam yang baru pertama kali terjadi. Awalnya masyarakat sempat terkejut, tapi tidak sampai membuat panik sih,” jelasnya. Sebelum hujan terjadi, disebutkan, kondisi
langit diwilayah setempat hitam karena mendung tebal. “Hujan es terjadi sekitar setengah jam. Hujan reda pukul 14.30 wita,” tegasnya.Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Pengotan, I Wayan Suardana. Malahan kata Suardana, hujan es yang melanda wilayahnya terbilang cukup lama. “Tadi hujannya disertai angin kencang. Hujan es cukup lama terjadi, hingga hitungan jam bercampur dengan air hujan,” paparnya.
Air hujan bercampur es tersebut, berhenti terjadi sekitar pukul 14.30 wita. Meski demikian, pihaknya menyatakan tidak kepanikan dan kerusakan yang ditimbulkan dari fenomena alam tersebut. “Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan yang terjadi. Masyarakat juga masih relative tenang dan aman,” pungkasnya. (ard)