Hingga Akhir Tahun, Bali Diprediksi Hanya Dikunjungi Wisdom

Denpasar-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Belum hilangnya Covid-19 dan kini muncul varian omicron membuat Bali belum memiliki harapan adanya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga akhir 2021 nanti. Dengan demikian, Bali hanya bisa mengandalkan wisatawan domestik (wisdom) pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.

Guna mengantisipasi lonjakan kasus saat Nataru, disiplin protokol kesehatan, vaksinasi serta check-in PeduliLindungi menjadi salah satu syarat perjalanan maupun saat berwisata ke Bali.

  Praktisi Pariwisata I Putu Anom, S.E., M.Par mengatakan, hingga akhir tahun nanti, diperkirakan belum ada kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. "Kalau wisman asal Tiongkok sebagai pangsa pasar utama beserta wisman dari negara-negara sekitarnya, juga belum memungkinkan untuk berkunjung ke Bali. Karena wisman asal negara tersebut masa kunjungannya singkat di Bali maksimal seminggu," terangnya, Rabu (22/12).

  Kalau dikurangi masa isolasi hingga beberapa hari, lanjutnya mengatakan, maka tambah singkat waktu untuk berlibur di Bali. Belum lagi dikurangi waktu perjalanan dari negaranya (wisman) ke Bali dan dari Bali kembali ke negaranya. Di samping itu, Putu Anom juga mengatakan, urusan visa masih ketat diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia. "Terlebih dengan adanya varian baru omicron saat ini. Pemerintah memang mempertimbangkan hal ini karena terjadi lonjakan yang tajam di negara-negara tersebut (negara ditemukannya varian baru) yang lebih dahsyat sesuai berita di medsos," ujarnya.

  Hal ini menambah kesulitan kedatangan wisman ke Bali. Sehingga ia menyimpulkan hingga akhir 2021 nanti diprediksi tidak akan ada kunjungan Wisman ke Bali. "Bali untuk sementara cukup dulu dengan kunjungan wisatawan domestik untuk secara bertahap menggeliatkan ekonomi Bali. Mudah-mudahan di awal tahun 2022 pandemi benar-benar sudah reda secara global, barulah memungkinkan ada kunjungan wisman ke Bali yang tentunya diawali dengan berbagai kemudahan seperti pengurusan visa dan lain-lain," ucapnya.

BACA JUGA:  Kosmetik Terbaru Merek Skin Guru Manjakan Kulit Wanita Indonesia

  Disinggung soal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Bali pada Nataru mendatang, ia menyebutkan, itu tergantung hasil evaluasi dari pemerintah yang tujuannya untuk mencegah lonjakan kembali kasus pandemi Covid-19.

  Sementara itu, pelaku pariwisata Agung Widarma mengatakan, untuk meredam kenaikan kasus Covid-19 tentu pelaku usaha harus mematuhi kebijakan pemerintah, meskipun momen Nataru sebenarnya peluang untuk menumbuhkan sektor pariwisata dan ekonomi daerah ini yang terpuruk akibat Covid-19. "Untuk persiapan menghadapi Nataru, kami dari pengelola berupaya meningkatkan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan inovatif sehingga aman bagi wisatawan yang datang," ujarnya.

  Ia menyampaikan bahwa penerapan protokol kesehatan di hotel seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, pengecekan suhu tubuh, pembersihan di kamar maupun area publik terus dilakukan untuk tamu maupun karyawan hotel. Ini dalam upaya mewujudkan wisata yang aman dan sehat. (dha)

Scroll to Top