https://www.traditionrolex.com/27 Hasilkan 1 Ton Limbah Perhari, RSUP Sanglah Lakukan Pengelolaan Secara Profesional - FAJAR BALI
 

Hasilkan 1 Ton Limbah Perhari, RSUP Sanglah Lakukan Pengelolaan Secara Profesional

(Last Updated On: 26/11/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Pengelolaan limbah medis ditengah pandemi Covid-19 menjadi salah satu tantangan besar bagi penyedia layanan kesehatan.

Salah satu Rumah Sakit (RS) yang kini tengah fokus terkait pengelolaan limbah medis yakni RSUP Sanglah Denpasar. Terlebih RSUP Sanglah menjadi pusat rujukan penanganan pasien Covid-19, tentu persoalan limbah medis menjadi hal yang penting dan harus diperhatikan secara serius.

   Direktur Perencanaan organisasi dan Organisasi Umum RS Sanglah, dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM mengungkapkan, dalam sehari RSUP Sanglah menghasilkan limbah medis kurang lebih sebanyak 1 ton. Dengan jumlah limbah medis tersebut RSUP Sanglah telah melakukan pengelolaan dengan baik dan profesional. Hal tersebut dilakukan agar keberadaan limbah medis benar-benar bisa tertangani dengan baik. Maka terkait pengelolaan limbah, RSUP Sanglah telah melibatkan pihak ketiga yang penanganannya dipercayakan ke PT. Putra Restu Ibu Abadi (Pria).

   “Kami akui persoalan limbah medis menjadi tantangan tersendiri bagi RSUP Sanglah. Pasalnya, rata-rata limbah medis yang dihasilkan sebanyak 1 ton perharinya. Untuk menangani limbah medis tersebut, dalam pengelolaannya kami di RSUP Sanglah melibatkan pihak ketiga yang telah dilakukan sejak 2016. Limbah medis berupa padat, cair maupun gas, telah dikelola dengan baik dengan didukung SOP serta SDM yang mumpuni. Pengelolan limbah di RSUP Sanglah ditangani unit pelayanan. Limbah medis dihasilkan bisa dari rawat inap pasien, IGD, ruang operasi dan ruangan pasien lainnya,” jelasnya.

   Ia kemudian menyatakan pihaknya selalu melakukan monitoring dalam pengelolaan limbah tersebut guna memastikan limbah tersebut benar-benar tertangani dengan baik. “Jadi staf kami melakukan monitor mulai dibawa limbah tersebut sampai ditempat tujuan. Bahkan memastikan pengelolaan limbah medis. Setiap 6 bulan sekali pihak RSUP Sanglah melakukan pengecekan langsung ketempat pengolahan limbah. Jadi pihak PT. Pria yang membawa kami langsung mengecek soal pengelolaan limbah medis,” ujar dr Dharma.

   Disebutkannya, RSUP Sanglah memiliki penyimpanan khusus untuk limbah medis tersebut sebelum diangkut oleh pihak ke tiga. “Tentu pihak ketiga akan mengolah limbah tersebut karena, kita tidak bisa mengolahnya sendiri. Pemilihan pihak ketiga tersebut tetap dilakukan dengan prosedur dan tidak boleh sembarangan. Harus ada izin sampai staf juga diturunkan guna mengecek secara langsung,” ucapnya.

   Lebih lanjut dr Dharma menuturkan, limbah medis tersebut dikirim keluar Bali tepatnya di daerah Mojokerto dan diangkut tidak pernah lewat dari 24 jam. Dirinya menambahkan, terkait dengan pengawasan juga dilakukan sangat ketat mulai dari Kemenkes, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) maupun Pemda telah terintegrasi serta saling berkoordinasi dalam upaya pengawasan tersebut. “Selama ini pengelolaan limbah medis dari PT. Pria belum ada kami temukan penyimpangan. Ya kami berharap kerjasama ini tetap terjalin dengan baik. Tidak hanya dari kami RSUP Sanglah ikut mengawasi melainkan kesadaran dari pihak rekanan,” tutupnya. (dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pemerintah Daerah Diharapkan Mampu Membuat Perlindungan Kepada Pelaku Pariwisata Bali

Kam Nov 26 , 2020
Dibaca: 3 (Last Updated On: 26/11/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Pariwisata Bali diprediksi tidak bisa kembali pulih dengan cepat kendati angka kesembuhan pasien Covid-19 kian meningkat.  Save as PDF

Berita Lainnya