Harga Bahan Pokok Stabil, Distan Pangan Bali Gelar Gerakan Pangan Murah

Membantu masyarakat karena produk yang dijual dibanderol di bawah harga pasaran

 Save as PDF
(Last Updated On: 14/04/2023)

Salah satu pedagang di stan GPM, AA Anom Sawitri.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H tahun 2023, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Jumat (14/4), pagi, di depan Kantor Perbekel Sumerta Kauh, Denpasar, tepatnya di sebelah selatan Pasar Kreneng.

Kepala Distanpangan Provinsi Bali I Wayan Sunada, menyebut, GPM kali ini melibatkan 15 stan dari petani lokal, Toko Tani Indonesia (TTI) serta Badan Urusan Logistik (Bulog) Bali. Produk yang dijual berupa bahan kebutuhan pokok.

GPM, kata Sunada, bertujuan membantu masyarakat karena produk yang dijual dibanderol di bawah harga pasaran. Hanya saja, setiap pembeli dibatasi agar tidak ada upaya memanfaatkan GPM untuk kepentingan pribadi.

Terkait stok beras di Bali, ia mengklaim memiliki stok sebesar 40 ribu ton, tersebar di sembilan kabupaten/kota. Kondisi yang baik ini diikuti stok gabah yang memadai. “Bulan ini kita masih panen (padi) yang dimulai sejak Maret lalu,” jelas Sunada.

Pihaknya meminta masyarakat tidak khawatir akan kenaikan harga pangan. Sebab, dari pantauannya, semua harga relatif stabil. Kenaikan hanya terjadi pada cabai namun tidak signifikan.

“Kami sempat duga cabai akan melambung karena cuaca hujan. Tapi tadi kami cek di pasar (Kreneng) harganya Rp. 35 ribu yang sebelumnya Rp. 20 ribu. Kalau yang lain sampai daging semua aman,” terangnya.

Beberapa waktu lalu, pihaknya bersama Polda Bali juga menggelar operasi pasar di Pasar Badung, Denpasar. Menurutnya, semua harga dan pasokan tetap stabil. Sekali pun ada kenaikan masih dalam batas kewajaran.

Khusus komoditas bawang merah dan putih, Sunada optimis karena telah mengembangkan bawang merah seluas 800 hektar di Desa Songan, Kintamani, Bangli. Sedangkan bawang putih seluas 10 hektar di Temukus, Rendang, Karangasem.

“Kalau bawang merah, produktivitasnya 20 ton per hektar. Sedangkan bawang putih 9,5 ton per hektar. Baru-baru ini kami sudah panen,” akunya.

Sebelumnya, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, meninjau harga-harga pangan di Pasar Kreneng.

Setelah berkeliling dan berinte dengan sejumlah pedagang, Astawa mengaku senang karena harga-harga bahan pokok sangat stabil.

“Tadi saya cek harga daging sapi tertinggi Rp. 130 ribu per kg, ayam 37 ribu, bawang dan cabe 35 ribu, minyak 14 ribu, beras premium 13-14 ribu, telur dan yang lainnya saya lihat sudah sangat bagus,” jelas Astawa.

Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa didampingi Kadistanpangan Bali Wayan Sunada dan Perbekel Desa Sumerta Kauh. 

Dengan pasar murah dan operasi pasar, kata dia, membuktikan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk mengendalikan gejolak harga dan inflasi.

Namun demikian, ia mengingatkan perlu memerhatikan di hulu. Artinya, jangan sampai harga produk yang murah membuat petani dan peternak tidak semangat bekerja. Padahal mereka juga memerlukan biaya produksi.

“Ya kalau sesekali naik-naik dikit, asal masih wajar ngaak apa-apa lah. Biar petani dan peternak juga untung, dengan senang hati bekerja,” jelasnya.

Salah satu pedagang di stan GPM, AA Anom Sawitri, mengaku setelah berjualan dua jam, dagangnya berupa beras, sayur-mayur, dan produk olahan minuman produksi UMKM Kelompok Wanita Tani hampir ludes.

“Yang saya jual hasil petik langsung di kebun dan petani sekitar rumah di Penatih, Denpasar Timur. Jadi harganya bisa di bawah pasar. Itung-itung membantu masyarakat,” kata dia. Jika tidak laku semua, Anom Sawitri akan memberikan kepada kaum disabilitas. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Oka Wisnumurti: Semua Punya Hak yang Sama Kawal Demokrasi

Jum Apr 14 , 2023
Setidaknya ada pendaftar yakni sekitar 40 orang dan dari 40 orang calon pendaftar itu sekurang kurangnya sebesar 30 persen adalah quota perempuan.
Wisnu Murti Bawaslu

Berita Lainnya