Guru Besar Hukum Internasional Undiksha, Prof. Dewa Sudika Mangku Hadiri Pengukuhan Profesor di Unika Atma Jaya 

IMG-20250429-WA0004
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof. Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M., bersama Wamen Hukum RI Prof. Edward Omar Syarif Hiariej di sela Pengukuhan Guru Besar di Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya.

Loading

JAKARTA-fajarbali.com | Guru Besar Hukum Internasional Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof. Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M., menghadiri Pengukuhan Profesor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya sebagai Guru Besar Tamu. 

Acara prestisius ini berlangsung pada Kamis (24/4/2025) lalu, bertempat di Auditorium Gedung Yustinus Lantai 18, Kampus 1 Semanggi, Unika Atma Jaya, Jalan Jenderal Sudirman No. 51, Jakarta. 

Dalam kesempatan tersebut, Unika Atma Jaya mengukuhkan tiga akademisi terkemuka sebagai Guru Besar Tetap di bidang masing-masing. Mereka adalah Prof. Dr. Siti Saadah, S.E., M.T., Prof. Dr. Natalia Yeti Puspita, S.H., M.Hum., Prof. V. Selvie Sinaga, S.H., LL.M., Ph.D.  

Prof. Dr. Siti Saadah, S.E., M.T., dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk "Konglomerasi Keuangan dan Potensi Risiko Sistemik", menyoroti urgensi tindakan preventif dan inovatif untuk menjaga stabilitas sistem keuangan nasional di tengah dinamika dunia yang semakin kompleks (VUCA: volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity). 

Ia menegaskan perlunya identifikasi dini terhadap potensi risiko serta kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan sistem keuangan nasional. 

Sementara itu, Prof. Dr. Natalia Yeti Puspita, S.H., M.Hum., mengangkat tema "Sustainable Climate Resilience: Pendekatan Holistik Integratif Hukum Internasional dalam Penanggulangan Bencana". 

Ia menekankan bahwa perubahan iklim telah menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi segera.

Prof. Natalia mendorong pentingnya implementasi hukum internasional, seperti Paris Agreement dan Sendai Framework, untuk membangun ketahanan iklim yang berkelanjutan, selaras dengan semangat Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2025: "Every Day Counts, Act for Resilience Today." 

Adapun Prof. V. Selvie Sinaga, S.H., LL.M., Ph.D., dalam orasinya berjudul "Sistem Paten di ASEAN dan Perbandingannya dengan ARIPO, OAPI, dan EU", menyoroti kebutuhan mendesak harmonisasi kebijakan paten di kawasan Asia Tenggara. 

BACA JUGA:  Seminar Internasional Prodi Sarjana Manajemen FEB Unud, Ajak Mahasiswa Bijak Gunakan Media Sosial dan Keuangan

Ia membandingkan kemajuan sistem paten di kawasan lain seperti Uni Eropa, ARIPO, dan OAPI, serta mengajak negara-negara ASEAN untuk memperkuat kerjasama regional dalam menghadapi tantangan ekonomi berbasis inovasi. 

Kehadiran Prof. Dr. Dewa Gede Sudika Mangku dalam acara tersebut menjadi bentuk apresiasi sekaligus dukungan bagi penguatan kolaborasi akademik lintas universitas, khususnya dalam bidang hukum internasional dan multidisiplin lainnya. 

Momen ini juga mempererat hubungan antara Universitas Pendidikan Ganesha dan Unika Atma Jaya dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Acara pengukuhan ini tidak hanya menjadi momentum bersejarah bagi Unika Atma Jaya, tetapi juga memperkuat kolaborasi keilmuan antarperguruan tinggi di Indonesia, demi mendorong kemajuan pendidikan tinggi nasional yang berdaya saing global," kata Prof. Dewa Mangku, dikonfirmasi dari Denpasar, belum lama ini. 

Scroll to Top