BANGLI-fajarbali.com | Serangkaian Peringatan Hut ke-814 Kota Bangli, Senin (8/5/2018) malam, Sekeha Gong Wanita Mekar Suara Santhi Puri Kanginan Bangli dan Sekeha Gong Sanggar Seni Rare Angon yang berkolaborasi dengan Sekeha Gong Sebunan Jenggala Gora Yoana, tampil memukau penonton dengan berbagai kreasi masing-masing, di panggung terbuka Lapangan Kapten Mudita Bangli. Hadir pada acara itu Bupati Bangli dan Wabup Sang Nyoman Sedana Arta serta Kepala OPD.
Penampilan pertama dalam pementasan Gong Kebyar adalah Sekeha Gong wanita Mekar Suara Santhi yang membawakan tiga garapan , yakni tabuh kreasi Sekar Kemuda yang diciptakan oleh Bapak Ketut Gede Asnawa, S.S.kar, MA salah satu maestro seni kerawitan Bali yang berasal dari Banjar Tainsiat Denpasar pada tahun 1979.Telah menambah serta memperkaya khasanah seni karawitan Bali.
Berikutnya yakni Tari Tenun, dimana tari kreasi ini merupakan kreasi baru yang diciptakan oleh dua seniman Bali, yakni Nyoman Ridetdan Wayan Likes pada tahun 1957.Cerita yang diangkatmenceritakan tentang penenun-penenun wanita Bali yang sedang membuat kaindengan peralatan sederhana.
Tari ini identik dengan gerakan khas penenun yang masih sering kita jumpai di beberapa tempat di Bali sampai saat ini. Seterusnya tari kreasi Kang Cing Wie dimana dalam tarian tersebut menceritakan kisah cinta raja Sri Haji Jaya Pangus yang memperistri putrid Cina yaitu Kang Cing Wie dalam geguritan Barong Landung yang ditulis oleh I Nyoman Suprapta. Dengan pemina tabuh AA Ngurah Budha, Wayan Mudiara dan I Wayan Leoika dengan piñata tari Luh Novita Sari dan AA Giri Putra.
Sementara itu itu dalam pertunjukkan Gong Kebyar mabarung yang diwakili Sanggar Seni Rare Angon yang sekaligus menjadi duta Kabupaten Bangli dalam Pesta Kesenian Bali tahun 2018 mendatang, berkolaborasi dengan Sekeha Gong Sebunan Jenggala Gora Yoana, di Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar.
Dalam kolaborasi tersebut kedua sekeha tampil sangat memukaupenonton dengan tiga garapan kreasi. Sanggar seni Rare Angon merupakan sebuah komunitas sanggar seni yang lahir dari inisiasi Ivan Gaing dan I Wayan Arsa yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali khusunya di Balai banjar Belungbang dan umumnya di Bangli. (sum)
Save as PDF