NEGARA-fajarbali.com | Gelombang pasang menerjang pesisir Desa Perancak, Minggu (31/1) malam hingga Senin (1/2) dinihari. Akibatnya, air laut naik atau banjir rob hingga ke halaman rumah warga yang berada di pesisir pantai. Air laut sempat menggenangi daratan pesisir setinggi dibawah lutut orang dewasa. Namun tak berapa lama sudah kembali surut.
Gelombang pasang juga menerjang areal konservasi penyu Kurma Asih yang berada di Banjar Mekar Sari di pesisir pantai Desa Perancak. Meskipun tidak sampai terjadi kerusakan parah, namun air laut sampai menerjang warung atau kedai di areal kurma Asih.
Koordinator Konservasi Penyu Kurma Asih Desa Perancak Wayan Anom Astika Jaya, Senin (1/2/2021) mengatakan air laut pasang terjadi mulai Minggu (31/1/2021) sekitar pukul 23.30 Wita. Air laut makin pasang hingga terjadi gelombang pasang hingga Senin(1/2/2021) dinihari. Akibat terjangan ombak, senderan penahan ombak di beberapa titik mulai tergerus. Bahkan sisi barat paving pada senderan lepas dan tergerus cukup lebar. Menurut Anom Astika Jaya, air pasang sampai ke daratan ini merupakan paling besar, dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya.
“Kalau tahun sebelumnya terjadi gelombang pasang tapi tak sampai ke halaman rumah warga, tetapi sekarang cukup mencemaskan dan khawatir kalau terjadi lagi. Kami waswas,” ujarnya.
Rasa khawatir dan cemas juga disampaikan Ketut Supratmi salah seorang warga Banjar Mekarsari Desa Perancak. Akibat terjadi gelombang pasang, dia mengaku tak bisa tidur nyenyak. “Semalaman kami tidak bisa tidur karena cemas, air laut sangat tinggi. Mudah-mudahan malam ini tidak tinggi,” ujar Suprapmi ditemui kemarin. Dia bahkan mengaku sudah lama tinggal di Pesisir Perangai dan baru kali ini melihat air laut tinggi dan naik hingga ke halaman rumah bahkan sampai ke jalan. Dia berharap semoga air laut tidak naik lagi. (prm)
Save as PDF