AMLAPURA – fajarbali.com | Satu unit gedung di SDN 7 Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem mengalami kerusakan. Gedung yang terdiri dari empat ruangan kelas sudah rusak sejak tiga bulan lalu ini, sampai saat ini belum ada perbaikan karena masih harus menunggu kebijakan dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem untuk melakukan perbaikan.
Pantauan Kamis (19/11/2020), salah satu ruang kelas mengalami kerusakan pada bagian atapnya mengalami runtuh. Sehingga, pihak sekolah tidak berani memakai ruang kelas lainya. Pihak sekolah sendiri sudah melaporkan kondisi tersebut ke Disdikpora Karangasem begitu gedung sekolah mengalami kerusakan.
Sementara, Kepala SDN 7 Tianyar Barat, Ni Made Ristiani, menyampaikan, pihaknya tidak mengetahui kejadian persis runtuhnya atap gedung itu. Sementara tiga ruang belajar di sebelahnya untuk kelas II, III, dan IV, hanya alami rusak di bagian plafon namun tetap tidak berani memakai kelas tersebut. “Kejadianya sekitar bulan Agustus lalu, dan itu sudah kami laporkan ke dinas,” ujarnya.
Dikatakan, saat ini pihak sekolah masih menunggu proses dari permohonan yang disampaikan. Beruntung, kata Made Ristiani, siswa tidak melaksanakan belajar mengajar di sekolah karena sedang pandemi Covid-19. Namun masih menerapkan belajar secara online (daring). “Ruang belajar sementara tidak dipakai oleh siswa karena sudah belajar dari rumah,” ujarnya lagi.
Dikatakan, karena tidak semua siswa bisa melaksanakan belajar lewat daring, pihak sekolah juga memakai beberapa ruangan yang masih bisa dipakai untuk membagikan tugas-tugas kepada siswa. “Guru masih bisa menerima beberapa siswa ke sekolah guna menerima tugas. Ruangannya pun sudah disediakan yang lebih bagus dan aman,” ujarnya lagi.
Ristiani juga menyampaikan, bawah SDN 7 Tianyar Barat sendiri berdiri tahun 1983 yang berlokasi di banjar Banjar Tegal Sari. Sebelum gedung itu runtuh, katanya, sudah sempat melaporkan bagaimana kondisi bangunan untuk pengajuan proposal perbaikan. “SDN 7 Tianyar Barat ini didukung masyarakat dari tiga banjar di Tianyar Barat, dan satu dusun di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD, Disdikpora Karangasem Nyoman Merta menyebut, gedung yang mengalami kerusakan tersebut lebih karena faktor usia bangunan yang sudah tua yakni di bangun pada tahun1983 lalu. Sedangkan, untuk proposal yang diajukan oleh pihak sekolah sendiri, katanya lagi, sudah didalam proses. “Rencananya tahun 2021 nanti akan menjadi prioritas untuk mendapat perbaikan,” ujarnya. (bud).
Save as PDF