SINGARAJA - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menggandeng Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memenuhi syarat untuk memproduksi masker kain sebanyak 165.000 buah.
Anggaran yang disiapkan untuk produksi tersebut sebesar Rp. 990 Juta atau hampir Rp. 1 Milyar. Hal tersebut terungkap saat Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat dikonfirmasi di ruang kerjanya beberapa hari yang lalu.
Suyasa menjelaskan menindaklanjuti penggunaan masker secara bersama, Pemkab Buleleng telah menghitung kebutuhan pengadaan masker kain untuk masyarakat Buleleng. Untuk tahap pertama, akan dibuat 165.000 buah masker di luar dari desa pakraman, desa dinas, dan dari donatur. Oleh karena jumlahnya banyak, Pemkab Buleleng mendorong UMKM untuk mengurus ijin produksi yang selesai dalam satu hari.”Supaya tidak salah karena menggunakan APBD. Semua harus sesuai dengan regulasi. Tidak bisa sembarangan karena memakai uang negara.
UMKM yang terlibat harus mempunyai ijin produksi. Ini untuk masker kain ya karena kalau masker medis harus ada ijin edarnya dari Kementerian Kesehatan,”jelasnya. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp. 990 Juta atau hampir Rp. 1 Milyar. Nantinya, masker kain yang diproduksi akan disebar ke masyarakat. Sesuai dengan perhitungan, yang menggunakan masker adalah masyarakat yang keluar rumah.
Klasifikasinya adalah penduduk Buleleng 823.000 jiwa. Dari jumlah tersebut yang berusia 17 tahun ke atas yang berpotensi keluar rumah ada 600.000. Berpotensi keluar rumah karena jika 17 tahun ke bawah itu rata-rata siswa. Siswa tidak akan keluar karena tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dari pemerintah pusat diharapkan 20 persen masyarakat yang keluar rumah disiapkan masker.”Jadi 20 persen dari 600.000 adalah 120.000. Kita sudah melebihi karena akan membuat 165.000 buah. Kita juga akan bagikan kepada petugas seperti petugas kebersihan dan tukang parkir termasuk masyarakat secara umum,”ujar Gede Suyasa. (AGS).